Advertisement
Masuk Masa Pancaroba, BPBD Gunungkidul Siagakan Tim Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Memasuki masa pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyiapkan personel dan logistik untuk menghadapi potensi bencana seperti angin kencang dan hujan deras.
BPBD mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana di masa pancaroba. Diperkirakan, musim hujan di Bumi Handayani akan dimulai pada akhir bulan ini.
Advertisement
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG DIY terkait pergantian musim maupun potensi cuaca ekstrem di wilayah Gunungkidul. Hasil koordinasi menunjukkan bahwa musim hujan diperkirakan akan terjadi mulai dasarian ketiga Oktober ini.
“Akhir bulan sudah memasuki musim hujan. Adapun sekarang masih dalam masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan,” kata Sumadi, Senin (6/10/2025).
Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mewaspadai potensi bencana di masa pancaroba. Hal itu ditandai dengan intensitas hujan yang meningkat akhir-akhir ini.
“Potensinya tidak hanya hujan, tetapi juga ada angin kencang yang bisa menyebabkan musibah seperti pohon tumbang dan lainnya,” ujarnya.
Sumadi mengungkapkan, beberapa hari lalu sudah ada laporan dampak hujan disertai angin kencang di Kapanewon Semin dan Ngawen. Sejumlah rumah dilaporkan rusak ringan akibat embusan angin kencang. “Memang ada peristiwa, tapi alhamdulillah dampaknya tidak parah,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan masa pancaroba dapat dilihat dari perubahan cuaca yang begitu cepat. Ia mencontohkan, pada pagi hingga siang hari cuaca cerah, tetapi memasuki sore hari terjadi mendung hingga hujan disertai angin kencang.
Guna mengurangi risiko cuaca ekstrem di masa pancaroba, ia mengimbau masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG. Selain itu, masyarakat juga diminta melakukan gotong royong membersihkan saluran drainase di sekitar rumah agar aliran air hujan lancar dan tidak terjadi genangan atau banjir.
“Antisipasi juga dapat dilakukan dengan memangkas dahan dan ranting pohon yang telah lapuk atau terlalu rindang. Tujuannya untuk mengurangi risiko pohon tumbang,” ujarnya.
Pihaknya juga melakukan langkah kesiapsiagaan dengan menyiapkan personel dan logistik untuk membantu masyarakat yang terkena dampak cuaca ekstrem. “Sudah kami persiapkan, dan jika dibutuhkan sewaktu-waktu akan segera meluncur ke lokasi kejadian guna memberikan bantuan,” katanya.
Menurut dia, upaya mitigasi kebencanaan di masyarakat akan terus dilakukan agar dampak bencana dapat dikurangi. “Sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terus dilakukan. Selain itu, juga ada upaya perluasan jaringan Kalurahan Tangguh Bencana di masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Apindo DIY Sebut Perlunya Bantuan Subsidi Upah hingga Akhir Tahun
- Mutasi Pejabat Kulonprogo, Kepala Dislautkan dan Dispertapa Tukar Guling
- Pilihan Lurah Serentak di Gunungkidul Digelar 2026
- Jembatan Pandansimo Akan Dibuka Penuh 10 Oktober 2025
- Rp5,4 Miliar Disiapkan untuk Peningkatan 4 Ruas Jalan di Sleman
Advertisement
Advertisement