Advertisement
Rasio Gini Naik Lagi, Ketimpangan di DIY Semakin Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Gini ratio atau rasio gini sebagai indikator ketimpangan ekonomi yang terus meningkat masih menjadi momok bagi DIY. Kenaikan gini ratio pada Maret 2018 mencapai 0,441 mengalami kenaikan 0,001 dari semester lalu.
"Malah sekarang ini [gini ratio] naik lagi. Memang sebenarnya kalau kami amati, dari sepuluh tahun terakhir, gini ratio DIY selalu cenderung berada di level tinggi, sampai saat ini demikian," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, JB Priyono kepada Harianjogja.com, Selasa (17/7/2018).
Advertisement
Priyono memperkirakan adanya kultur Jogja memungkinkan terjadinya ketimpangan tersebut. Secara umum dapat dijelaskan adanya perbedaan antara kelompok dengan tingkat kesejahteraan paling bawah dengan kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan paling atas. Perbedaannya sangat besar dan sangat timpang.
"Kalau angka gini ratio rendah, jaraknya tentu tidak begitu timpang. Akan tetapi, kondisi di Jogja, selama sepuluh tahun terakhir ini memang cenderung tinggi terus," jelas Priyono.
Banyaknya pendatang ke Jogja, kata Priyono, belum dapat disebut sebagai salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan ini. Pasalnya, belum ada penelitian dengan indikator tersebut.
"Hanya saja, apabila memang domisilinya di Jogja, maka itu bisa menjadi sample untuk menghitung gini ratio," imbuh Priyono.
Berdasarkan data BPS yang dirilis Senin (16/7/2018) lalu, angka gini ratio di perkotaan mengalami penurunan dibandingan semester lalu, September 2017, dari 0,447 menjadi 0,442. Sebaliknya untuk daerah perdesaan mengalami kenaikan, dari 0,317 menjadi 0,350.
Ukuran ketimpangan juga dilihat dari persentase kelompok pengeluaran. Pada Maret 2018, persentase pengeluaran pada kelompok 40% terbawah di DIY tercatat sebesar 14,83%. Dengan menggunakan kriteria Bank Dunia, hal ini diartikan ketimpangan DIY berada pada kategori ketimpangan sedang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Eksploitasi dan Kekerasan Pemain Sirkus di Taman Safari, Komnas HAM Minta Diselesaikan secara Hukum
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Klaim Walhi Jogja Temukan Sampah di TPSS Pandansari Dibantah DLH Bantul
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan SPBU Kretek Bantul, 1 Pelajar SMK di Bantul Terlibat
- Belasan Pedagang Buah Pisang Depan RS Grhasia Pakem Direlokasi ke Pasar
- Sultan Minta Atlet DIY Punya Mental sebagai Pemenang
- DPRD DIY Tanam Pohon Beringin sebagai Simbol Pelestarian Lingkungan
Advertisement