Advertisement

Promo November

Rasio Gini Naik Lagi, Ketimpangan di DIY Semakin Tinggi

Holy Kartika Nurwigati
Selasa, 17 Juli 2018 - 18:00 WIB
Bhekti Suryani
Rasio Gini Naik Lagi, Ketimpangan di DIY Semakin Tinggi Ilustrasi kemiskinan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Gini ratio atau rasio gini sebagai indikator ketimpangan ekonomi yang terus meningkat masih menjadi momok bagi DIY. Kenaikan gini ratio pada Maret 2018 mencapai 0,441 mengalami kenaikan 0,001 dari semester lalu.

"Malah sekarang ini [gini ratio] naik lagi. Memang sebenarnya kalau kami amati, dari sepuluh tahun terakhir, gini ratio DIY selalu cenderung berada di level tinggi, sampai saat ini demikian," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, JB Priyono kepada Harianjogja.com, Selasa (17/7/2018).

Advertisement

Priyono memperkirakan adanya kultur Jogja memungkinkan terjadinya ketimpangan tersebut. Secara umum dapat dijelaskan adanya perbedaan antara kelompok dengan tingkat kesejahteraan paling bawah dengan kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan paling atas. Perbedaannya sangat besar dan sangat timpang.

"Kalau angka gini ratio rendah, jaraknya tentu tidak begitu timpang. Akan tetapi, kondisi di Jogja, selama sepuluh tahun terakhir ini memang cenderung tinggi terus," jelas Priyono.

Banyaknya pendatang ke Jogja, kata Priyono, belum dapat disebut sebagai salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan ini. Pasalnya, belum ada penelitian dengan indikator tersebut.

"Hanya saja, apabila memang domisilinya di Jogja, maka itu bisa menjadi sample untuk menghitung gini ratio," imbuh Priyono.

Berdasarkan data BPS yang dirilis Senin (16/7/2018) lalu, angka gini ratio di perkotaan mengalami penurunan dibandingan semester lalu, September 2017, dari 0,447 menjadi 0,442. Sebaliknya untuk daerah perdesaan mengalami kenaikan, dari 0,317 menjadi 0,350.

Ukuran ketimpangan juga dilihat dari persentase kelompok pengeluaran. Pada Maret 2018, persentase pengeluaran pada kelompok 40% terbawah di DIY tercatat sebesar 14,83%. Dengan menggunakan kriteria Bank Dunia, hal ini diartikan ketimpangan DIY berada pada kategori ketimpangan sedang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement