Advertisement

Cara Pengelola TPST Piyungan Menyiasati Keterbatasan Lahan

David Kurniawan
Selasa, 28 Agustus 2018 - 10:25 WIB
Budi Cahyana
Cara Pengelola TPST Piyungan Menyiasati Keterbatasan Lahan Pembuangan sampah di TPST Piyungan, Jumat (24/8/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com JOGJA—Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sudah kelebihan beban sejak 2012 lalu. Sampah-sampah terus ditumpuk dan diratakan. Pengelola mencari cara agar tempat ini bisa dipakai. Berikut laporan wartawan Harianjogja.com David Kurniawan.

TPST Piyungan terletak di perbukitan di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, dan beroperasi sejak 1995. Saban hari, tak kurang 170-180 truk datang ke sini, membawa tumpukan sampah dari Bantul, Kota Jogja, dan Sleman.

Advertisement

Sampah-sampah sudah dibuang dari jalan masuk menuju TPST. Di kiri kanan jalan, rongsokan dan sampah yang telah dipilah bertumpuk-tumpuk.

Sebelum membuang sampah, truk diwajibkan melewati timbangan untuk memastikan berapa berat sampah yang dibawa karena jumlah tersebut menentukan retribusi yang harus dibayarkan. Setelah penimbangan selesai, truk sampah menuju lokasi pembuangan. Di tempat ini sudah ada beberapa alat berat yang akan menangani sampah-sampah itu.

Satu ekskavator membongkar sampah dari bak, sedangkan buldoser meratakan sampah agar tidak menumpuk di satu lokasi.

Pembuangan sampah tidak hanya melibatkan petugas TPST, tetapi juga ratusan pemulung yang mengais barang-barang bekas yang bisa dijual kembali. Sapi dan kambing peliharaan penduduk setempat juga memamah sampah yang dibuang dari truk pengangkut.

Menurut Marwan, salah seorang petugas TPST Piyungan, setiap hari ada sekitar 400 pemulung yang mencari kardus, besi, hingga rongsokan yang sudah dibuang.

“Begitu datang, sampah langsung dibongkar dan kemudian diratakan dengan. Saat sampah diratakan, ratusan pemulung mencari barang-barang yang masih bermanfaat untuk dijual kembali,” kata dia, Jumat (24/8/2018) lalu.

TPST sudah kewalahan menampung sampah sejak 2012 lalu. Dia tidak tahu persis kenapa TPST

tetap beroperasi sampai sekarang. “Kalau itu [operasional TPST] biar pimpinan yang menjawab, tugas kami hanya mengelola dan mendata sampah-sampah yang dibawa truk pengangkut,” ujar dia.

Kepala Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan (PISAMP) DIY,Agung Satriyo mengatakan TPST Piyungan seharusnya ditutup sejak 2012 lalu. Namun, tidak ada lokasi lain untuk membuang sampah di DIY.

“Sampai sekarang belum ada kajian lagi terkait lokasi TPST baru jadi lokasi yang ada sekarang tetap dioperasikan,” kata dia.

Pengelola TPST pun harus memutar otak agar sampah-sampah yang setiap harinya bertambah sekitar 600 ton tetap bisa tertampung.

“Di mana ada tempat yang kosong, maka akan sampah akan dibuang di situ. Misal di sisi utara sudah penuh, akan dilihat sisi lain yang bisa digunakan membuang sampah. Begitu nanti penuh, kami juga akan melihat yang lain lagi,” kata dia.

Tiga tahun lali, laha dua hektare di sekitar TPST dibebaskan. Namun, tanah kosong itu tak dipakai untuk membuang sampah, tetapi sebagai tempat penerapan teknologi pengolah sampah agar sampah tak hanya ditimbun dan diratakan.

“Sampai saat ini masih dalam perencanaan dan nanti sampah akan ditangani pihak ketiga dengan memanfaatkan teknologi,” kata dia.

Selain mencari lokasi kosong, PISAMP DIY juga membangun talut untuk menahan sampah agar tidak longsor sekaligus menambah daya tampung.

“Salah satu talut yang dibangun terletak di sisi barat TPST,” kata dia.

Cara-cara itu sejauh ini lumayan berhasil. Buktinya, TPST masih bisa dipakai untuk membuang sampah.

“Untuk mengetahui umur TPST memang butuh kajian lagi agar tahu kapan waktunya benarbenar ditutup. Yang jelas, paling mendesak saat ini adalah menjaga operasional alat berat. Jika alat berat sampai rusak, pembuangan sampah akan terganggu sehingga truk-truk pengangkut sampah akan antre. Jika ini sampai terjadi, warga sekitar akan mengeluh dan malah memicu masalah baru lagi,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Imin Tetapkan Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB

News
| Sabtu, 20 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement