Sistem Baru Rujukan BPJS Kesehatan Bikin RSUD Ini Terancam Bangkrut
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Aturan baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan soal rujukan berjenjang untuk menekan defisit anggaran mengganggu operasional rumah sakit tipe B. Salah satunya RSUD Panembahan Senopati Bantul yang mengalami penurunan drastis jumlah pasien.
Rumah sakit pelat merah ini hampir 90% pasiennya adalah pasien jaminan. Setiap hari pasien yang berobat ke RUSD Panembahan Senopati berkisar antara 700-800 orang. Namun sejak 16 September lalu, jumlah pasien menurun menjadi sekitar 300-400 orang untuk pasien rawat jalan.
Advertisement
Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul, I Wayan Marthana mengatakan pasien rawat inap yang ada sekarang merupakan pasien rujukan sebelum 16 September. Kemungkinan setelah tiga bulan ke depan pasien rawat inap pun terancam sepi.
Adapun penerapan layanan berjenjang untuk rumah sakit tipe B mulai diberlakukan sejak 16 September lalu. Semua pasien dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama harus melalui rumah sakit tipe C dan tipe D. "Menurut BPJS, aturan ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat," kata Wayan seusai menerima kunjungan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul di RSUD Panembahan Senopati, Selasa (9/10).
Akibat kebijakan itu pihak RSUD Bantul harus merasionalisasi anggaran di berbagai bidang agar operasional tetap berjalan. Salah satunya adalah anggaran konsumsi rapat yang kini sudah ditiadakan.
Pengurangan Pegawai
Disinggung soal rasionalisasi atau penghematan pegawai, Wayan mengaku masih akan mengomunikasikannya terlebih dahulu dengan Pemkab Bantul. Meski begitu, menurut dia, lantaran defisit yang terus menerus, bukan tidak mungkin rasionalisasi pegawai terpaksa dilakukan.
Wayan mengatakan jumlah pegawai RSUD Panembahan Senopati sebanyak 836 orang. Sekitar 400 orang di antaranya adalah pegawai honorer. "Kemungkinan ke arah sana [pengurangan pegawai) iya. Kalau pemasukan terus sedikit. Tapi itu saya kira pertimbangan terakhir," ucap Wayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement