Advertisement

Ini Lo Filosofi Apem yang Sering Muncul di Berbagai Ritual di Jogja

Siti Rofiah (M122)
Minggu, 21 Oktober 2018 - 12:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Lo Filosofi Apem yang Sering Muncul di Berbagai Ritual di Jogja warga berebut mendapatkan apem yang disebar dari atas menara oleh para bregada rohis Pondok Wonolelo. - Harian Jogja/Siti Rofiah (M122)

Advertisement

Harianjoja.com, SLEMAN- Saparan Ki Ageng Wonolelo merupakan sebuah tradisi tahunan yang selalu diselenggarakan pada bulan Safar atau bulan kedua dalam penanggalan Islam.

Acara tersebut mempunyai berbagai agenda kegiatan setiap harinya selama bulan Safar. Salah satunya adalah penyebaran apem sebagai acara puncaknya.

Advertisement

Penyebaran apem untuk memperingati dan mengapresiasi perjuangan Ki Ageng Wonolelo. kegiatan ini digelar warga Dusun Pondok Wonolelo, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Sebanyak 1,5 ton apem diperebutkan ribuan masyarakat, Kamis (19/10).

Menurut Saiman, anggota Rohis Pondok Wonolelo, kata apem berasal dari bahasa Arab yaitu afuwwun yang berarti ampunan.

Apem lebih lengkapnya lagi ditambah dengan ketan dan kolak. Dari ketiga jenis makanan tersebut jika digabungkan akan membentuk filosofi kehidupan, yaitu orang yang banyak bicara disimbolkan dengan kolak atau qola dalam bahasa Arab. Orang tersebut pastilah mempunyai banyak salah atau khilaf (disimbolkan dengan ketan), maka segeralah orang tersebut untuk meminta ampun (disimbolkan dengan apem).

Sehingga dalam acara terebut, Pak Saiman berharap agar seluruh masyarakat Sleman mendapatkan ampunan dari Sang Maha Kuasa dan selamat dalam hidup di dunia maupun akhirat.

Penyebaran apem sendiri dilakukan di depan makam Ki Ageng Wonolelo setelah diadakannya tahlil bersama untuk memperingati Ki Ageng Wonolelo, pada Jumat (19/10/2018) sore yang diikuti oleh seluruh masyarakat Wonolelo dan sekitarnya.

"Saya tadi ikut biar dapat berkah. Semoga dalam berkeluarga juga selalu diberi kelancaran, damai, dan tenang serta supaya rezekinya itu lancar," tutur Agus, salah satu peserta yang ikut berebut apem.

Untuk diketahui, tradisi membuat dan membagikan apem ini juga kerap di gelar di berbagai wilayah di Jogja. Misalnya saat masa ruwahan atau jelang bulan puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bus Terjun dari Jembatan kemudian Terbakar, 45 Orang Dilaporkan Tewas

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement