Advertisement
Bendera Tauhid Dibakar, FUI Jogja Berharap Jokowi Tobat Nasuha
Pembakaran bendera tauhid. - Youtube
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Buntut kasus pembakaran bendera tauhid yang disebut atribut HTI, pemerintah termasuk Presiden Jokowi dikritik.
Forum Ukhwah Islamiyah (FUI) di Jogja, menggelar aksi untuk mengecam pembakaran bendera kalimat tauhid yang dilakukan Banser Nahdlatul Ulama saat Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10/2018) akhir pekan lalu.
Advertisement
Dalam aksi tersebut, Presidium FUI Syukri Fadholi juga mengkritik Presiden Jokowi. Sebab, ia mengklaim, selama empat tahun terakhir kepemimpinan Jokowi, umat Islam ditekan serta para ulama dikriminalisasi.
“Empat tahun ini umat Islam dalam kondisi tertekan, seolah-olah islam terfitnah, dikriminalisasi, terakhir pembakaran bendera itu,’’ kata Syukri.
BACA JUGA
Dirinya menjelaskan, pemerintah seharusnya mengatukan umat. Kalau tidak seperti itu, negara dalam kondisi bahaya.
“Kewajiban pemerintah tampil sebagai penyatu umat bukan pemecah umat, kalau aparatur tidak bisa menyatukan umat bisa bahaya,’’ katanya.
Lebih lanjut dirinya mengakui, umat Islam dalam kondisi terbelah karena janji-janji politik Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla banyak tidak tercapai.
“Harus jujur, rakyat terbelah, karena kebijakan pemerintah yang tidak sesuai harapan dan janji-janji,’’ tegasnya.
Menurutnya bangsa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang jujur serta dapat menyatukan ummat seluruh Tanah Air.
“Bangsa ini butuh sosok pemimpin yang jujur yang mau menyatukan umat, kalau permisal Jokowi taubatan nasuha itu juga tidak masalah,’’ ungkapnya.
Syukri menyakini, ketika seorang pemimpin hanya mencari jabatan maupun kekuasaan untuk mencapai sebuah kehormatan, tidak akan membuat bangsa Indonesia lebih maju.
“Rakyat dan bangsa ini butuh sosok pemimpin yang berkearifan, merakyat, Insyallah rakyat tentram,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inilah Negara Paling Awal dan Paling Akhir Rayakan Tahun Baru 2026
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
- Daya Beli Melemah, Hotel di Kota Jogja Andalkan Last Minute Booking
- Petani Gunungkidul Terima Bantuan Alsintan Rp12 Miliar
- Stok Darah Libur Nataru di Sleman Aman, PMI Terus Ajak Warga Donor
- Wacana Pilkada Lewat DPRD Dinilai Tak Jawab Persoalan Demokrasi
Advertisement
Advertisement



