Advertisement
Olifant Serukan Pencegahan Perundungan dengan Toleransi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pencegahan praktik perundungan dapat dilakukan dengan membangun toleransi dalam keberagaman budaya. Hal itu disampaikan Direktur Olifant Deasy Andriani saat diberi kesempatan untuk tampil dalam Konferensi Internasional Early Childhood Education (ECE) di Malaysia belum lama ini.
Tim Public Relation Officer Olifant School Mirzania Bunga Ardini mengatakan Direktur Olifant mewakili Indonesia dalam konferensi yang mengusung tema Implementations and Innovations yang diadakan oleh New Era University College Malaysia. Konferensi tersebut dihadiri oleh ratusan akademisi, para pembuat kebijakan dalam bidang pendidikan, kepala sekolah dan tim manajemen dari berbagai sekolah luar negeri, antara lain Tiongkok, Taiwan, Bhutan dan Australia.
Advertisement
Pada konferensi tersebut, Deasy Andriani mempresentasikan makalah berjudul Pencegahan Bullying dan Membangun Toleransi dalam Keberagaman Budaya. Makalah menyoroti program dan pendekatan yang telah dikembangkan dan diimplementasikan di Olifant School.
"Bagaimana siswa siswi Olifant belajar membangun sensitifitas dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang multikultural, sehingga diharapkan mereka menjadi pribadi yang tangguh secara interaksi sosial," ujar Bunga dalam rilisnya kepada Harian Jogja, Rabu (7/11).
Makalah tersebut juga menekankan pentingnya peran guru sebagai role model dan panutan yang membimbing anak-anak. Antara lain untuk bereksplorasi dan pengungkapan diri, mengerti orang lain, penyelesaian konflik secara positif, kolaborasi, kerja sama serta mampu membela diri dan orang lain.
Bila anak-anak menguasai hal-hal tersebut, anak-anak akan memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya perundungan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Olifant School akan melanjutkan kerja sama dengan New Era University College dan organisasi-organisasi lain di Malaysia untuk lebih meningkatkan pendidikan anak usia dini.
"Membawa anak ke dalam lingkungan belajar yang banyak mendorong eksplorasi, membangun keterampilan sosial, bermain kreatif dan menstimulasi mereka pada berbagai bahasa dan budaya adalah langkah pembelajaran yang baik untuk semua anak," jelas Bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement