Upaya Konservasi Penyu di Pantai Trisik Terhambat Sarana dan Prasarana
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Upaya Kelompok Konservasi Penyu Abadi di Pantai Trisik, Desa Banaran, Kecamatan Galur, untuk menjaga kelestarian penyu terkendala minimnya sarana prasana (sarpras). Akibatnya proses penetasan telur penyu dan perawatan sebelum tukik dilepasliarkan ke laut kurang optimal.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi, Jaka Samudro, mengungkapkan saat ini jajarannya baru memiliki tiga bak besar berukuran 3x3 meter, empat akuarium serta satu lokasi penetasan. Dengan fasilitas yang ada, menurutnya jumlah itu kurang memadai. "Paling tidak ada 10 akuarium tambahan berukuran 1 meter x 1 meter agar bisa menampung lebih banyak penyu," kata Jaka, Selasa (13/11/2018).
Advertisement
Diketahui hingga November, 2018 terdapat sekitar 1.700 telur penyu dari jenis penyu lekang dan penyu hijau yang ditampung Kelompok Konservasi Penyu Abadi. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sekitar sekitar 800 telur. Namun peningkatan jumlah ini tidak diimbangi dengan sarpras yang ada.
Disinggung soal bantuan dari pemerintah, Jaka mengaku belum pernah menerimanya. Justru pihak swasta yang kerap memberikan bantuan. "Sejauh ini belum ada, kami juga mengajukan usulan untuk membentuk kawasan konservasi kepada Pemerintah Pusat, tetapi tidak dikabulkan tanpa disertai alasan," ujarnya. Menurutnya jika kawasan konservasi dikabulkan akan mempermudah kelompok konservasinya agar lebih leluasa melakukan pengamatan dan perawatan terhadap telur penyu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Untung Suripto, mengaku masih berupaya mengusulkan bantuan untuk konservasi penyu di Trisik. "Untuk tahun ini [bantuan] konservasi penyu di Kulonprogo belum ada. Bantuan untuk wilayah konservasi di Pantai Samas, Bantul," kata Untung.
Sejauh ini bantuan yang diberikan berupa tiga bak yang kini digunakan untuk pemeliharaan mulai 2004. Dia menegaskan BKSDA Yogyakarta terus mendukung upaya konservasi secara umum dengan membentuk kader konservasi dengan anggota berjumlah 60 orang dari empat kabupaten dan satu kota di DIY sebagai langkah peremajaan pelaku konservasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
Advertisement
Advertisement