Advertisement
Pesantren Punya Andil Wujudkan Pemilu yang Berkualitas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Puluhan santriwati Pondok Pesantren Nurul Ummahat Kotagede mengajak masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang damai tanpa fitnah dan hoaks. Pemilu bukan media memecah belah tetapi alat pemersatu bangsa.
Wakil Pengasuh PP Nurul Ummahat Kotagede Yoga Khoiri Ali mengatakan pelaksanaan Pemilu tahun depan harus berjalan aman dan damai. Hal itu harus dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Meskipun banyak trik yang saat ini terjadi untuk menjatuhkan lawan politik, jangan sampai proses pelaksanaan Pemilu menimbulkan keributan antar pendukung. Masyarakat harus memahami kepentingan jangka panjang, yakni persatuan bangsa," katanya di sela Deklarasi Pemilu Damai 2018 di PP Nurul Ummahat, Kamis (29/11/2018).
Advertisement
Saat ini, katanya, banyak sekali informasi-informasi berbau fitnah dan hoaks baik di dunia maya maupun dunia nyata. Kondisi tersebut bahkan menimbulkan permusuhan bahkan konfrontasi antar pendukung. Pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi, justru menimbulkan kegaduhan dan memecah belah bangsa.
"Padahal mereka bersaudara, satu bangsa. Harusnya saling merangkul meskipun berbeda pilihan," katanya.
Dia berharap, pesantren ikut andil dan berperan aktif dalam menciptakan Pemilu yang aman, damai dan berkualitas. Dukungan tersebut dilakukan karena menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bukan hanya urusan negara tetapi seluruh entitas di dalamnya. Salah satu caranya, dengan mengajak masyarakat untuk tidak saling menghujat, menghargai perbedaan pilihan dan saling menghormati.
"Kalau melihat dari berbagai survei, ujaran kebencian, hoaks dan fitnah sungguh luar biasa terjadi akhir-akhir ini. Ini perlu solusi. Terutama generasi milenial yang menjadi makanan empuk penyebaran hoaks," katanya.
Jika tidak ada solusi dan semua pihak tidak sigap, maka masyarakat bisa gaduh. Kegaduhan tidak hanya muncul di dunia Maya, tetapi juga di dunia maya. Untuk itu, Yoga berharap agar kegiatan-kegiatan silaturahmi, gotong royong harus terus dilakukan di masyarakat untuk mencairkan suasana.
"Selain perlu adanya pemblokiran situs-situs, akun-akun media sosial penyebar hoaks, saya rasa semua komponen masyarakat harus didekati, dirangkul," katanya.
Yoga menilai kondisi DIY secara umum masih kondusif. Hanya saja, dia tidak bisa memprediksi efek domino jika perang hoaks terus terjadi bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
"Tapi saya yakin, karena DIY punya pemimpin-pemimpin m, akademisi, profesional dan orang-orang yang hebat, kegaduhan sosial insyaallah tidak akan terjadi. Semua harus sigap," harapnya.
Khoirina Nursalamah, salah seorang santriwati Nurul Ummahat mengakui jika penyebaran hoaks banyak disebarluaskan oleh para pendukung fanatik. Yang tidak suka pada kelompok lain menjadi heters dan selalu mengorek kesalahan lawan politiknya. "Meski informasi yang didapat belum valid, dengan enaknya mereka mengeshare ke masyarakat. Padahal, info-info hoaks, fitnah kepada kelompok lain yang dilakukan secara massif bisa memengaruhi karakter seseorang," katanya.
Dia berharap para santriwati ikut peduli untuk menciptakan Pemilu yang damai dan aman. Selama ini, anak pesantren banyak tidak peduli Pemilu. Kepedulian itu bisa dilakukan dengan tidak menyebarkan hoaks, melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dan kegiatan positif lainnya. "Sebagai perempuan, santriwati juga mampu membangun sensivitas politik, minimal tidak acuh dengan Pemilu. Ini penting untuk mengangkat martabat santriwati," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- UAJY Gelar Syawalan Bersama Stakeholder
- Bulog Beli Gabah Kering Panen Rp6.500 per Kg, Petani DIY Sumringah
- BPN Bantul Blokir Internal Sertifikat Mbah Tupon dan Panggil Notaris yang Terlibat
- Jalan Rusak Menuju Padukuhan Jorong di Purwosari Gunungkidul Belum Bisa Diperbaiki, Ini Alasannya
- Pembebasan Pajak LP2B di Bantul Mulai Diterapkan Tahun Depan
Advertisement
Advertisement