Advertisement
Warga Plumbon, Banguntapan Gelar Merti Dusun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ratusan warga Dusun Plumbon, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, bersama Dinas Sosial DIY, menggelar kirab budaya, Minggu (16/12/2018). Tradisi tahunan yang digelar sejak 2010 lalu itu untuk menjaga semangat keberamaan dan kekeluargaan dalam bingkai kearifan lokal.
Kirab itu diawali dari halaman Kantor Dinas Sosial DIY di Jalan Janti, sekitar pukul 09.00 WIB. Sekitar 700 warga masing-masing mengenakan pakaian adat Jawa berjalan bersama mengelilingi Dusun Plumbon sejauh sekitar lima kilometer dengan melintasi kawasan permukiman hingga jalan raya.
Advertisement
Iring-iringan kirab diawali dengan pasukan berkuda, pasukan bregada, tiga gunungan hasil bumi, para pemuka agama, jajaran Dinas Sosial DIY, para ibu kelompok tani, ibu-ibu PKK, dan bregada anak-anak. Pada beberapa titik perjalanan kirab, mereka beratraksi sehingga arak-arakan itu pun mengundang banyak orang untuk menonton.
Selama kurang lebih 1,5 jam perjalanan kirab tiba kembali di halaman Kantor Dinas Sosial. Tak lama, tiga gunungan hasil bumi yang sebelumnya ikut dikirab pun menjadi rayahan warga. Warga berebut gunungan buah-buahan, sayuran, dan jajanan pasar. "Lumayan dapat pisang kepok," kata Suminem, warga Sokowaten, Banguntapan.
Ketua Panitia Kirab Budaya Dusun Plumbon, Sutantyo mengatakan kirab budaya yang digelar tahunan itu merupakan pestanya rakyat Plumbon dalam rangkaian acara merti dusun. Selain kirab budaya, masih ada acara melibatkan banyak masyarakat, yakni festival jajanan pasar di sepanjang Jalan Janti pada 23 Deember nanti, dan wayang kulit yang rencananya digelar di halaman Kantor Dinas Sosial.
Selain itu ada juga bazar, dan puncaknya akan diakhiri dengan kenduri budaya. Dia mengaku semua yang terlibat adalah warga Plumbon dan warga sekitar Plumbon.
Berbagai kesenian yang ditampilkan dalam kirab budaya juga merupakan kesenian milik warga Plumbon. Sehingga acara terebut bagian dari menjaga nilai tradisi. "Istilahnya menjunjung nilai tradisi dan budaya dengan semangat kebersamaan dan membangun masyarakat dalam bingkai kearifan lokal," ujar Sutantyo.
Dia berharap melalui kirab budaya, rasa persaudaraan antarwarga Plumbon bertambah erat. Selain itu dia juga berharap masyarakat bisa saling gotong-royong, dan menjaga kerukunan tanpa memandang agama.
Dalam kirab budaya itu, tiga pemuka agama juga ikut berdoa, yakni dari tokoh Hindu, Kristen, dan Islam. Ketiga agama tersebut merupakan pemeluk mayoritas di Dusun Plumbon. Tidak hanya mendoakan, toga tokoh agama itu ikut berbaur bersama warga dalam prose kirab budaya dari awal sampai akhir.
Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi mengatakan kirab budaya tersebut juga sekaligus peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Setiap tahun HKSN di wilayah Plumbon diikuti bersama Dinas Sosial. Dia berharap dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat lebih peduli lagi menjaga kearifan lokal dan menumbuhkan kepedulian antarsesama tanpa membeda-bedakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Tak Melulu di Malioboro, Dispar DIY Sebut Desa Wisata Kini Jadi Favorit Wisatawan
- Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal
- DP3AP2KB Beberkan Penyebab Stunting di Kota Jogja
- 10 Kandidat Pemilu Jogja Diduga Langgar APK, Paling Banyak di Umbulharjo
- Kampanye Bagi-bagi Susu dan Minyak Goreng, Bawaslu Jogja Bilang Begini
Advertisement
Advertisement