Advertisement
SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Sekolah Model Raih Banyak Prestasi & Unggul Budi Pekerti

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki segudang prestasi baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Sekolah ini juga tidak melupakan penguatan budi pekerti peserta didik.
Pada 2008, sekolah yang beralamat di Jln. Kapten Piere Tandean 19 Yogyakarta ini mendapat sertifikat sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN).
Advertisement
"Pada 2018, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta berhasil meraih prestasi di 54 kejuaraan dari tingkat Kabupaten hingga Internasional," kata Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Heriyanti pada Jumat (4/1/2109).
Yang paling membanggakan, kata dia, dua siswa SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta berhasil meraih juara 1 Lomba Robotik Internasional yang diadakan oleh Kementerian 2 Malaysia dan satu siswa berhasil meraih medali emas lomba World Hapkido yang diselenggarakan oleh World Hapkido Seoul, Korsel.
"Sesuai dengan visi sekolah, yaitu beriman, unggul dalam prestasi, berbudaya dan berwawasan lingkungan, kami berusaha mendorong siswa untuk berprestasi tidak hanya bidang akademik, tetapi juga nonakademik," ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk mewadahi minat dan bakat siswa-siswi, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki kegiatan pengembangan diri dalam bentuk intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan itu dibagi menjadi empat macam, yaitu kegiatan rutin, kegiatan terprogram, kegiatan spontan, dan kegiatan keteladanan.
"Ada 17 kegiatan rutin, mulai dari sepak bola, futsal, seni tari, basket, seni baca Alquran, PMR, hingga robotik," ungkapnya.
Belum lama ini, kata dia, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta juga berhasil memperoleh predikat A "Akreditasi Perpustakaan" dan memperoleh "Akreditasi Sekolah" dengan nilai tertinggi DIY dengan nilai 99.
Terkait dengan beban belajar, ia menjelaskan, SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah serta lingkungan masyarakat sekolah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.
"Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran 40 menit," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) masing-masing indikator 75%. Hal tersebut sudah didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya input peserta didik, tingkat esensial dari masing-masing kompetensi dasar, kemampuan daya dukung, dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran.
"Untuk siswa yang belum dapat mencapai KKM, harus mengikuti program remidial sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan," pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Siapkan 560 Tangki Air Bersih untuk Antisipasi Kekeringan
- Masyarakat Diminta Meneladani Nilai Luhur Ki Demang Cokrodikromo
- Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
- Tak Hanya Tempat Wisata Religi, Petilasan Gunung Gambar Juga Jadi Sentra Kopi di Gunungkidul
- Penertiban di Pantai Drini: Warga Diberi Waktu hingga 15 Juli Membongkar Mandiri
Advertisement
Advertisement