Advertisement
Wow, Tahun Ini Ditargetkan Tak Ada Lagi Kawasan Kumuh di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Jogja ditarget bebas kawasan kumuh tahun ini. Hingga kini di wilayah Jogja masih tersisa sekitar 50,97 hektare kawasan kumuh.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Jogja Tri Agus Haryono mengaku telah menyiapkan sejumlah program untuk mencapai target nol kawasan kumuh di Jogja. Dia optimistis target tersebut bisa diwujudkan tahun ini.
Advertisement
"Kami sudah siapkan kegiatan-kegiatan untuk menata kawasan kumuh sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah,” katanya, Sabtu (12/1).
Dia menyebutkan sejumlah wilayah yang menjadi sasaran penanganan kawasan kumuh selama 2019. Di antaranya kawasan yang berada di bantaran Sungai Gajah Wong, seperti Muja-Muju dan Giwangan.
Kawasan lain yang jadi sasaran program, ada di Pringgokusuman, Ngampilan dan Pakuncen. Ketiganya berada di wilayah bantaran Sungai Winongo. "Untuk kawasan di sekitar Sungai Code, yang kami sasar di wilayah Klitren dan Purwokinanti," katanya.
Menurut Agus, tidak semua sasaran program penanganan kawasan kumuh dimulai sejak awal. Sebab di beberapa kelurahan hanya meneruskan program yang sudah berjalan tahun sebelumnya. Misalnya di Muja-Muju, pihaknya hanya melanjutkan program penataan bantaran sungai yang belum selesai.
"Penanganan kawasan kumuh ini dibiayai dengan APBD Jogja, dana dari Pemda DIY dan juga Pemerintah Pusat," kata Agus.
Salah satu program penanganan kawasan kumuh yang akan dilakukan adalah Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang menyasar 15 kelurahan, namun dimungkinkan masih bisa dilakukan penambahan lokasi sasaran. "Jumlah kelurahan sasaran yang akan memperoleh bantuan dana investasi (BDI) pada tahun ini dimungkinkan berkurang karena kawasan kumuh di beberapa kelurahan sudah bisa ditangani,” katanya.
Selain itu, pada tahun ini juga akan dilaksanakan penataan permukiman kumuh skala kawasan menggunakan dana APBN sehingga diharapkan dapat mempercepat penanganan kawasan kumuh di Kota Jogja. “Besaran alokasi dana yang akan dikucurkan akan dibahas, tetapi bisa mencapai puluhan miliar rupiah,” kata Kepala Seksi Pengawasan Bangunan DPUPKP Kota Jogja Yunita Rahmi Hapsari.
Berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Jogja No.216/2016, luas kawasan kumuh di Kota Jogja mencapai 264,9 hektare. Luas kawasan kumuh tersebut berkurang setelah pada 2017, Pemkot melakukan penanganan seluas 79 hektare dari target awal 40 hektar. Pada 2018 kawasan kumuh yang ditangani mencapai 40,82 hektare. Tahun ini, kata dia, ditargetkan tidak ada lagi kawasan kumuh di Jogja.
“Kecamatan dengan sisa kawasan kumuh paling luas yang harus ditangani berada di Jetis, yaitu mencapai 9,94 hektare. Sebelumnya kawasan kumuh terluas ada di Umbulharjo sekarang tinggal 8,78 hektare saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Peringati 16 HAKTP, Pemkot Solo Ajak Putus Rantai Kekerasan terhadap Perempuan
- UMK Klaten 2024 Tertinggi Keempat di Soloraya, Serikat Pekerja Belum Menerima
- Ketua Partai Gerindra Solo Sebut Rudy Brutal Karena Tidak Siap Kalah
- Fakta Baru Soal Upaya Pengaburan Kronologi Kematian Siswa SMPN 5 Karanganyar
Berita Pilihan
Advertisement

Penyidik Pastikan Firli Sudah Tiba di Bareskrim, Diperiksa Terkait Pemerasan Eks Mentan SYL
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement