Advertisement
Kota Jogja Tambah 12 Kampung Ramah Anak di 2019
 Sejumah anggota Bhayangkari dan anak-anak berada di ruang ramah anak Mapolres Kulonprogo, Rabu (31/10 - 2018). Ist
                Sejumah anggota Bhayangkari dan anak-anak berada di ruang ramah anak Mapolres Kulonprogo, Rabu (31/10 - 2018). Ist
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Jogja akan membentuk 12 Kampung Ramah Anak (KRA) pada 2019. Kepala DP3A Kota Jogja, Edy Muhammad mengatakan, KRA tersebut nantinya akan menambah KRA di Kota Jogja yang saat ini berjumlah 180 KRA.
Selain 12 KRA, DP3A juga akan membentuk 12 Dekelana (Kelurahan Ramah Anak), yang juga akan menambah jumlah Dekelana Kota Jogja yang sudah sebanyak 26 Dekelana.
Advertisement
Selain meningkatkan kuantitas, Pemkot juga akan menjaga kualitas KRA yang sudah ada. Agar mereka bisa mempertahankan bahkan menambah pencapaian indikator KRA. "Kami juga ingin menggerakkan penguatan di wilayah. Berbasis konsep sinergi dengan kelembagaan LPMK. Karena selama ini masih ada missing link," kata dia, Jumat (18/1/2019).
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3A Kota Jogja, Fatma Rosyati mengungkapkan, DP3A juga menyoroti komitmen dari pengurus KRA. Nantinya, kampung yang dibentuk menjadi KRA adalah kampung yang sudah memiliki komitmen dan inisiasi membentuk KRA. Biasanya, mereka akan mengusulkan pembentukannya ke Pemkot. Pemkot mengakui, sejumlah kampung bahkan bisa membentuk KRA secara mandiri.
BACA JUGA
"Selain pembentukan juga ada pendampingan," ujarnya.
Fatma menambahkan, adanya komitmen penting dalam pembentukan KRA, karena dapat mendukung keberlanjutan KRA. Terutama lagi, dalam upaya pemenuhan hak anak. KRA di Kota Jogja mulai dibentuk berbasis Rukun Warga. Diperkirakan, dalam satu kelurahan ada tiga sampai empat KRA.
"Tapi sekitar sepertiganya tidak aktif. Alasannya, ada yang karena pergantian pengurus. Pengurus lama aktif, tapi yang baru kurang aktif," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Perahu Diterjang Ombak, 1 Nelayan Gunungkidul Dinyatakan Hilang
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
Advertisement
Advertisement




















 
            
