Advertisement
Tenaga Aplikator Baja Ringan Bersertifikat Perlu Ditambah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tenaga aplikator baja ringan yang terampil dan bersertifikat masih sangat minim. Data pemerintah menyebutkan dari 8,1 juta tenaga kerja di bidang aplikator ini, baru 10% saja yang bersertifikat. Sisanya tenaga terampil tetapi belum berlisensi.
Kepala Balai Material dan Peralatan Konstruksi Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Tolhas Sidabutar menjelaskan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Sebab, selain bahan baku berupa baja ringan dan rumus perhitungan, kualitas tenaga baja ringan juga memiliki pengaruh besar terhadap kualitas proyek secara keseluruhan.
Advertisement
"Terlebih di era pasar bebas, bukan mustahil pekerjaan-pekerjaan konstruksi di Indonesia, nantinya akan banyak dikerjakan oleh tenaga asing yang berlisensi. Kalau tidak segera berbenah, meskipun terampil akan kalah bersaing dengan tenaga tukang asing yang memiliki sertifikat,” kata Tolhas melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (23/1).
Dia mengatakan industri baja ringan, terutama genteng metal dan rangka atap baja ringan mengalami perkembangan pesat beberapa tahun terakhir. Jika sebelumnya pemasaran dan pemasangan genteng metal dan rangka atap baja ringan masih terbatas, saat ini bahan tersebut mudah ditemukan mulai produsen, penjual material hingga aplikator atau pemasang.
"Untuk meningkatkan skill dan kemampuannya, Kementerian PUPR memberikan mobil training untuk Pemda DIY. Di Jogja, ada dua unit mobil training, yang dapat digunakan untuk membantu mempercepat program pelatihan dan uji kompetensi dari para aplikator dan tukang di bidang konstruksi," katanya.
Jumlah aplikator baja ringan yang terampil dan bersertifikat harus ditambah. Selain merupakan amanat UU No.2/2017 tentang Jasa Konstruksi, upaya ini juga bernilai strategis untuk mendorong daya kompetisi aplikator baja ringan kita di kawasan Asean. "Target kami ada 170.000 aplikator bersertifikat tahun ini atau bertambah 1.000 orang,” katanya.
Retail Development PT Tatalogam Lestari Henky Prasetia mengatakan dibanding material konvensional, konstruksi rangka atap baja ringan memiliki aturan teknis yang harus diperhatikan. Kalau itu tidak diperhatikan, katanya, dapat berdampak pada kegagalan struktur rangka atap baja ringan. Dari segi material, baja ringan juga membutuhkan perlakuan khusus agar tidak terjadi kerusakan material yang nantinya akan berdampak pada kekuatan dan usia material baja ringan.
"Jadi aplikator dengan keahlian khusus memang dibutuhkan. Pelatihan dan sertifikasi ini juga sangat penting untuk menghadapi persaingan antar tenaga pemasang di Indonesia sendiri dan juga negara lain seiring dengan diberlakukannya perjanjian AFTA [Asean Free Trade Area] khususnya SDM dibidang konstruksi," kata Henky.
Rudi Hartono selaku distributor PT Tatalogam Lestari menambahkan, skill dari aplikator merupakan hal penting untuk memberikan jaminan kualitas pemasangan bahan bangunan. Menurut Rudi, kualitas bahan bangunan harus didukung dengan system perhitungan yang tepat dan skill aplikator yang juga terstandarisasi.
"Ini untuk menghindari adanya kemungkinan pemanfaatan bahan lain yang dapat merugikan konsumen. Konsumen dan aplikator yang tidak paham, bisa saja mencampur bahan baja ringan SNI dengan bahan lain yang non SNI. Akibatnya, konsumen yang akan dirugikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Biang Kerusuhan, Ini Tampang Mas-mas Pelayaran Saat Meminta Maaf ke Driver Ojol di Jogja
- Tagihan Listrik Penerangan Kampung Membengkak hingga Ratusan Juta, Dishub Bantul Lakukan Penertiban
- Mas-mas Pelayaran Sempat Sembunyi di Mapolsek Godean Saat Digeruduk Driver Ojol
- KPU Bantul Jamin Akurasi Hasil Pemutakhiran Data Pemilih
- Kasus Mas-mas Pelayaran Godean Sleman: Massa Geram dan Merusak Mobil Polisi, Penyidik Kantongi Sejumlah Nama
Advertisement
Advertisement