Advertisement
Aisyiyah DIY Ikut Sosialisasikan Pilar Kebangsaan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DIY menggelar kegiatan diskusi bertajuk Sosialialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Darul Ahdi Wa Syahada di Kantor Wilayah (Kanwil) Pimpinan Muhammadyah (PWM) DIY, Minggu (3/2/2019). Kegiatan yang diikuti pimpinan cabang serta sejumlah anggota Aisyiyah seluruh DIY itu untuk membahas berbagai isu kebangsaan terutama komitmen Muhammadiyah terhadap NKRI.
Direktur Pos Bantuan Hukum (Posbakum) MHH PWA DIY Puji Utami menjelaskan kegiatan sosialisasi itu terlaksana atas kerja sama MPR RI dengan Aisyiyah DIY. Kegiatan ilmiah itu bertujuan untuk memperkaya wawasan kebangsaan kader Aisyiyah di DIY.
Advertisement
Harapannya kader dapat meneruskan wawasan yang diperoleh selaam mengikuti sosialisasi di wilayah cabang Aisyiyah masing-masing. Adapun dua pembicara yang dihadirkan yaitu anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo serta Fathurrahman Kamal, selaku Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Melalui kegiatan ini diharapkan juga kader Aisyiyah mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang wawasan kebangsaan,” kata dia melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu.
Afnan Hadikusumo mengatakan kehidupan berbangsa di Indonesia terutama masyarakatnya akan semakin kokoh apabila segenap komponen bangsa memahami dan melaksanakan empat pilar bernegara tersebut. Sosialisasi kebangsaan menurutnya sangat penting dan mendesak dilakukan era saat ini.
Pasalnya fenomena disintegrasi bangsa serta lunturnya nilai-nilai kebangsaan terutama di kalangan generasi millenial yang menimbulkan distorsi rasa nasionalisme. Ia berharap melalui berbagai diskusi kebangsaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme, tak terkecuali di kalangan anak muda.
“Sehingga pemberian pemahaman tentang kebangsaan saat ini harus terus dilakukan, apalagi di kalangan generasi milenial,” ucapnya.
Adapun Fathurrahman mengatakan Muhammadiyah memiliki gerakan pencerah yaitu Darul Ahdi Wa Syahadah. Dia menjelaskan Darul Ahdi adalah komitmen Muhammadiyah terhadap NKRI sebagai konsensus nasional yang sudah bersifat final.
Sementara Darul Syahada, kata dia, adalah upaya untuk mengisi kemerdekaan dan membawa bangsa Indonesia menjadi negara yang maju, makmur, adil bermartabat. “Muhammadiyah sejak dulu sudah berkomitmen terhadap NKRI. NKRI itu sudah final tidak bisa diubah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
- KISAH INSPIRATIF: Kartini, Penjaga Warung Sayur yang Naik Haji Tahun Ini
Advertisement