Advertisement
Kesadaran Periksa Rendah, 6 Wanita di Gunungkidul Positif Kanker Serviks
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI - Sebanyak enam perempuan di Gunungkidul positif mengidap kanker serviks. Kanker serviks merupakan kanker pada dinding rahim wanita yang disebabkan oleh infeksi virus Human Pappiloma Virus (HPV) yang menular melalui hubungan seks atau dari kulit ke kulit.
Enam perempuan tersebut dinyatakan positif menderita kanker serviks setelah melalui tes Inspeksi Visual Asem Asetat (IVA). Tes IVA dilakukan dengan cara mengusapkan asam cuka dengan kadar tiga hingga lima persen pada dinding rahim.
Advertisement
Data yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, tercatat sebanyak 800 perempuan di Gunungkidul terdeteksi menderita penyakit IVA. Perkembangan dari masing-masing penderita pun belum begitu diketahui oleh Dinkes, pasalnya pelaporan secara rutin belum dilakukan pada kasus penderita kanker serviks.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, deteksi dini penyakit kanker serviks perlu dilakukan agar menekan jumlah penyakit kanker berbahaya kedua di Indonesia. "Salah satunya adalah pap smear yang sebaiknya mulai dilakukan secara rutin dalam tiga tahun sekali ketika setelah menikah ataupun telah melakukan hubungan seksual," kata dia, Kamis (14/2/2019)
Dia menjelaskan untuk di Gunungkidul kesadaran melakukan pemeriksaan masih belumlah tinggi, sehingga para penderita kanker serviks baru terdeteksi setelah kondisinya sudah semakin parah atau masuk dalam kategori stadium akhir. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kaum perempuan, sebab menyerang alat reproduksinya.
Untuk penderita kanker serviks stadium tinggi terdapat penanganan yang tidak boleh lepas dari pantauan, jika sekiranya terhenti di tengah jalan dapat berakibat fatal. "Untuk penanganan penderita yang sudah masuk di stadium 3 atau 4 langsung di rumah sakit besar," ujarnya.
Penyuluhan pola hidup sehat serta pemeriksaan dini ini dianggap menjadi langkah yang tepat. Tidak hanya menyasar pada perempuan dewasa, akan tetapi remaja perempuan juga tersasar penyuluhan serupa.
Kendala yang dialami oleh Dinkes adalah memetakan wilayah mana saja di Gunungkidul yang paling banyak terkena penyakit itu. Penderita kanker serviks rata-rata masih usia produktif.
Sementara itu, Bidan UPT Puskesmas II Wonosari, Wheny mengatakan pihaknya setiap hari rabu membuka pelayanan pemeriksaan dini kanker serviks. Namun demikian, masih belum banyak masyarakat yang datang untuk memeriksakan diri.
"Yang datang paling cuma satu atau dua orang saja," katanya. Menurut dia, rasa malu untuk melakukan pemeriksaan dini akan menyulitkan pendeteksian dini. Maka yang bisa dilakukan adalah datang ke rumah-rumah warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Kota Jogja Selasa 23 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
Advertisement
Advertisement