Advertisement
Produksi Kakao Kulonprogo Terganggu Hujan
Advertisement
Harianjogja.com, KALIBAWANG—Produksi kakao di Kecamatan Kalibawang kurang maksimal mengingat musim hujan yang masih berlangsung. Kualitas kakao tak sebagus biasanya sehingga petani hanya menjualnya di pasar lokal.
Petani kakao di Dusun Slanden, Desa Banjaroya, Kalibawang, Johan Salbiantoro, mengatakan saat musim hujan, produksi kakao tidak bisa maksimal. Biasanya di musim produksi tinggi, kakao yang dikumpulkan di kelompok tani dalam sepekannya bisa sampai 80 kilogram.
Pada musim produksi menurun seperti saat ini, sepekannya yang terkumpul hanya 10 kilogram kakao saja. “Produksi tinggi itu biasanya pada Mei, Juni sampai Oktober. Kalau di Maret ini produksi turun, salah satu faktornya cuaca,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Kamis (7/3/2019).
Advertisement
Saat musim hujan, daun menjadi rimbun, nutrisi yang biasanya digunakan untuk menghasilkan bunga malah termakan oleh daun sehingga hasil kakao tidak banyak. Selain itu, saat musim hujan, banyak jamur dan lalat buah yang membuat kualitas panen kakao jadi tidak maksimal.
Di perkebunan kakaonya, Johan mengaku sekitar 30% tanaman kakaonya kena lalat buah. Untuk mengantisipasi berbagai kendala penurunan produksi kakao, para petani kakao membuat perawatan yang teratur, seperti menggunakan pupuk organik dan mengurangi rimbunan daun.
Ketika kualitas kakao tidak maksimal, hal itu berpengaruh pada penjualan. Biasanya kakao dengan kualitas baik akan dihargai Rp40.000 per kilogramnya sedangkan kakao dengan kualitas kurang bagus akan dihargai Rp25.000 per kilogramnya.
Penjualan kakao yang dengan kualitas bagus bisa dijual ke luar Kulonprogo. “Bahkan ada pemesan langsung dari Prancis ataupun Korea,” ucap Johan. Sementara jika kualitas kakaonya tidak bagus, hanya dijual di pasar lokal saja.
Johan mengatakan pengolahan kakao di Kalibawang belum maksimal mengingat dari sekian banyaknya kebun kakao, di Kalibawang hanya ada satu saja rumah produksi. “Sebagian besar dijual ke luar atau ke pasar lokal,” tuturnya.
Kepala Seksi Produksi Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Cahyadi Yuwono mengatakan di Kulonprogo yang menjadi sentra produksi kakao yaitu Kecamatan Kalibawang. Luas area perkebunan tanaman kakao mencapai 2.332 hektare. Pada tahun kemarin, total produksi panenan kakao mencapai 13.512 kuintal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Banding, Hakim Diskon Hukuman 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Jadi Seumur Hidup
- Viral, Video Rumah di Kawasan Elite di Semarang jadi Sarang Judi kena Gerebek
- Merasa Layak Menang, Pelatih Qatar Tak Peduli Tudingan Timnya Dibantu Wasit
- Cinema Visit di The Park Mall, Film Dua Hati Biru Sukses Kuras Emosi Penonton
Berita Pilihan
Advertisement
Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dan YIA Xprerss, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
Advertisement
Advertisement