Advertisement

Peta Potensi Longsor Harus Diperbarui

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 09 Maret 2019 - 07:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Peta Potensi Longsor Harus Diperbarui Kondisi rumah Suryanto yang jebol terkena material longsor. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Potensi longsor di sejumlah daerah di DIY pascabencana Rabu (6/3/2019) perlu diupdate. Pendataan dan pembaruan tersebut penting dilakukan untuk menghindari korban.

Kepala Pelaksan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantara berharap agar kabupaten/kota, terutama Gunungkidul, melakukan kajian dan pendataan terhadap potensi bencana rawan longsor setelah peristiwa pada Rabu lalu.

Advertisement

"Ini penting dilakukan karena ada beberapa warga yang membutuhkan relokasi karena tanah di atas rumahnya tidak stabil, rawan longsor," katanya, Jumat (8/3/2019).

Menurut Biwara, kajian terhadap potensi longsor di daerah masing-masing bertujuan untuk mengeluarkan kebijakan lanjutan terkait tingkat ancaman yang harus diwaspadai. Termasuk mitigasi bencana yang cocok dan dibutuhkan. "Apakah rekomendasi direlokasi atau tidak? Ini membutuhkan kajian. Pendataan juga dibutuhkan untuk menginventarisasi kawasan rawan dan pemukiman warga," katanya.

Hingga kini, kata Biwara, Pemkab Gunungkidul masih membahas upaya pemulihan pascabencana. Pasalnya selain mengalami banjir, sejumlah kecamatan di Gunungkidul juga mengalami longsor. Dia berharap agar masyarakat di daerah rawan longsor harus mencermati kembali lingkungannya. "Kemarin ada satu rumah yang rata dengan tanah. Beruntung, pemilik rumah yang tinggal di bawah lereng menyadari saat ada tanda-tanda longsor langsung menyelamatkan diri," katanya.

Selain perbukitan curam, rumah yang berada di bawah area persawahan juga perlu meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan mengecek kondisi tanah. Kontur tanah yang miring tajam apalagi ada retakan, sangat beresiko longsor. "Jangan merasa aman. Sebab kondisi lingkungan bisa berubah seiring kelembaban dan kandungan air di dalam tanah. Kalau kandungan air tinggi, terdapat rekahan, potensi longsor tinggi," katanya.

Berdasarkan data BPBD DIY, bencana hidrometeorologi pada Rabu lalu mengakibatkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah wilayah. Tanah longsor terjadi di 52 titik, banjir dan genangan (30 titik), pohon tumbang (satu titik), rumah rusak (28 unit), akses jalan (29 titik), jembatan rusak (empat titik). Bencana tersebut berdampak pada 89 KK di wilayah Gunungkidul. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Saatnya Berkarya Membangun Jogja

Saatnya Berkarya Membangun Jogja

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Harian Jogja
Hasto Fokus Program 100 Hari Kerja

Hasto Fokus Program 100 Hari Kerja

Jogjapolitan | 4 hours ago
Selamat Berkarya untuk Jogja

Selamat Berkarya untuk Jogja

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Hari, 3 Anggota PDIP Ditahan KPK karena Kasus Korupsi dan Suap

News
| Kamis, 20 Februari 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature

Wisata
| Senin, 17 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement