Advertisement
HUT Ke-54, SMP Stella Duce 2 Gelar Lomba Cerdas Cermat hingga Seni Budaya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—SMP Stella Duce 2 Jogja menyelenggarakan berbagai lomba dan gelar budaya pada 20 dan 22 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan rangkauan peringatan HUT SMP Stella Duce 2 yang ke-54.
Kepala SMP Stella Duce 2, RV Banu Hastha Kunjana, menjelaskan rangkaian peringatan HUT SMP Stella Duce 2 dimulai pada Januari 2025 lalu dengan kegiatan donor darah dan pembagian sembako untuk masyarakat di sekitar sekolah.
Advertisement
“Lalu dilanjutkan pada 20 Februari ini ada tiga macam lomba, yakni karawitan, tari kreasi dan cerdas cermat. Pesertanya semua dari tingkat SD, negeri dan swasta baik di Kota Jogja, juga dari Kabupaten Sleman dan Bantul,” ujarnya, Kamis (20/2/2025).
Puncak peringatan HUT ke-54 SMP Stella Duce 2 akan digelar pada Sabtu (22/2/2025), yang diisi pagelaran wayang kulit dengan dalang dari murid SMP Stella Duce 2. “Ada tiga dalang yang nanti akan tampil dalam pagelaran itu,” katanya.
Dengan rangkaian kegiatan yang melibatkan sekolah luar ini, diharapkan SMP Stella Duce 2 semakin dikenal di kalangan masyarakat Jogja. “Juga agar anak-anak SD untuk bisa mengembangkan potensi mereka baik dalam seni-budaya maupun sains,” ungkapnya.
Di SMP Stella Duce 2, para siswa juga sudah dikenalkan dengan seni-budaya lokal, salah satunya dengan ekstra kulikuler karawitan. “Kalau pedalangan kami belum ada, tapi beberapa murid sejak SD sudah menekuni pedalangan. Maka sekolah memberikan panggung untuk mereka,” katanya.
Semua perlombaan diikuti oleh peserta berkelompok. Setiap sekolah peserta bisa mengirimkan lebih dari satu kelompok. Totalnya, peserta yang mengikuti seluruh perlombaan diperkirakan sekitar 200 anak, yang tersebar dari sekitar 20 SD.
Pada lomba karawitan, juara 1 diraih oleh SD Kanisius Sengkan, Sleman. Salah satu anggota kelompok karawitan SD Kanisius Sengkan, Kanya Dewanti Kurniawan, menuturkan kelompok karawitan dari sekolahnya terdiri dari 20 anak. “Kami mempersiapkan untuk lomba ini sekitar satu bulan,” katanya.
Dalam kelompok tersebut, ia memainkan instrument saron demung. Ia mengaku sudah biasa bermain karawitan karena selain memang diajarkan di sekolah, ia juga mengikuti ekstra kulikuler karawitan. “Gamelan merupakan budaya Jawa, makanya kami ingin lestarikan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dampak Gempa di Padang Hari Ini, Seorang Anak Terluka, Satu Rumah Warga Rusak
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja dan Hotel Komitmen Dukung Food Bank, Sasar 1.068 Lansia
- Terkena Sedimentasi Akut, Ratusan Telaga di Gunungkidul Mengering saat Kemarau
- Pecah Rekor Baru, RS Siloam Jogja Skrining 1000 Perempuan Selama 3 Hari
- 38 Calon Krisma Paroki Brayut Kunjungi Panti Asuhan Ponpes Zuhriah Rejodani Sleman, Ini Tujuannya
- Demo Buruh di Jogja Tuntut Revisi UU Ketenagakerjaan
Advertisement