Advertisement
Warga Suruhan Melukis Pot Bunga Simbol Mencintai Lingkungan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Padukuhan Suruhan memiliki cara berbeda dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun ini. Warga bersama komunitas Daulat Sampah menghias pot bunga yang berjumlah 20 secara swadaya untuk menyambut bulan kemerdekaan ini.
Suruhan yang terletak di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo ini menjadikan melukis pot bunga sebagai sarana edukasi bagi anak-anak agar lebih memahami dunia seni rupa. Utamanya berkaitan teknis seperti cara mencampur cat untuk melukis.
Advertisement
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso
Perwakilan warga Suruhan, Slamet Riyanto membeberkan melukis pot berlangsung selama dua hari dari Sabtu (9/8/2025) dan Minggu (10/8/2025). Tema dan karakter yang dilukasi di pot bunga dibebaskan sesuai ekspresi dari senimannya. “Kami berlomba untuk mencintai lingkungan lewat seni, tidak ada yang menang dari melukis pot bunga tetapi capaiannya untuk edukasi anak-anak di Suruhan,” katanya dikutip Minggu (17/8/2025).
Sebanyak 20 unit pot yang didapatkan warga bersumber dari berbagai tempat yang sudah tidak terpakai. Pot tersebut ditanami berbagai tumbuhan. Tiga di antaranya seperti kembar mayang, pucung merah dan bougenvil.
Slamet Riyanto mengungkapkan, 20 pot pot yang dilukis di tempatkan di pinggir jalan utama Suruhan. “Sehingga ketika melewati dapat melihat pepohonan yang pot bunganya dilukis untuk memperindah,” imbuh pria yang biasa disapa Yanto ini.
Ia berharap adanya kegiatan melukis pot dapat mengangkat derajat Padukuhan Suruhan. Tujuannya agar Padukuhan Suruhan menjadi lebih ikonik sehingga dapat dikenal khalayak luas. Yanto mengungkapkan, sebagai sarana edukasi kegiatan melukis ini dapat memperkenalkan kepada anak-anak terkait seni rupa. “Kami berharap anak-anak dapat mengenal melukis sehingga dapat menambah keahlian,” ucap pria berusia 55 tahun itu.
BACA JUGA: Di Kota Jogja Masih Ada 2.323 Pengangguran, Didominasi Lulusan SMK
Sementara itu, seorang pelukis yang menggambar pot, Teguh Paino menambahkan, sarana pot yang digunakan sebenarnya sudah tidak terpakai. Menurutnya, limbah pot yang tidak terpakai itu dilukis untuk menyambut kemerdekaan. Seniman Daulat Sampah tersebut menginginkan kegiatan semacam ini bisa berlanjut tidak hanya sekali ini saja.
“Mungkin dilihat hanya sebuah pot tetapi bagi seniman itu media mengaktualisasikan diri. Kita sangat senang ketika terlibat mendekatkan seni rupa ke masyarakat,” katanya. Teguh menilai, potensi seni bisa dimiliki siapa saja apalagi dari warga Suruhan itu sendiri. Pesan yang berusaha disampaikan ialah bahwa seni rupa itu bermanfaat untuk sesuatu yang bisa dinikmati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pakai Baju Adat, Nicolas Saputra Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana Negara
Advertisement

Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
Advertisement
Berita Populer
- WhatsApp Kepala Disdukcapil Bantul Diretas, Muncul Pesan Minta Pinjaman Uang
- Maling Speaker dan CCTV di Pakem Sleman, Polisi Tangkap Pemuda Asal Magelang
- Penyaluran Kredit BPR Bank Sleman Semester I Capai Rp750 Miliar
- Tak Ada Kenaikan PBB-P2 di Gunungkidul, Pemkab Ingatkan Sanksi Denda
- PLN Hadirkan Canting Elektrik di Jogja Fashion Week 2025
Advertisement
Advertisement