Advertisement

Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Pemkab Sleman Jaga Ketat Lalu Lintas Ternak di Perbatasan

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 20 Februari 2025 - 19:17 WIB
Maya Herawati
Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Pemkab Sleman Jaga Ketat Lalu Lintas Ternak di Perbatasan Sapi, hewan kurban / Ilustrasi freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan penjagaan ketat lalu lintas ternak di Kapanewon Prambanan yang berbatasan langsung dengan Gunungkidul. Penjagaan ini merupakan tindak lanjut kasus antraks yang kembali muncul di Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.

Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono mengatakan pihaknya telah bertemu dengan petugas medik veteriner dan paramedik veteriner guna membahas kasus antraks dan potensi persebarannya.

Advertisement

“Utamanya itu wilayah yang memang berbatasan langsung dengan lokasi terjadinya serangan,” kata Suparmono dihubungi, Kamis (20/2/2025).

Suparmono menambahkan peternak perlu terlibat dalam menjaga lalu lintas ternak. Pasalnya, peternak berinteraksi langsung dengan hewan ternak dan terlibat proses jual-beli ternak. DP3 juga terus melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pencegahan antraks kepada kelompok-kelompok ternak. Adapun pengawasan DP3 rutin lakukan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan, Yuda Andi Nugroho mengatakan pihanya terus melakukan upaya kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit menular pada hewan.

“Kalau instruksi khusus kaitannya dengan kasus antraks di Gunungkidul belum ada. Kami masih seperti biasanya, pecegahan rutin. Kami tetap waspada,” kata Yuda.

BACA JUGA: Karbohidrat Kompleks Lebih Menyehatkan Tubuh, Simak Penjelasan dan Contoh Makanannya

Yuda menambahkan DP3 telah menginstruksikan kepada setiap petugas kesehatan hewan dan UPTD untuk mendorong capaian vaksinasi di masing-masing kapanewon. Vaksinasi ini akan sangat berdampak terhadap pencegahan penyebaran penyakit dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam transaksi jual-beli ternak.

Disinggung ihwal harga sapi, dia mengaku harga sapi hidup potong per kg berkisar antara Rp47.000–Rp48.000.

“Kalau harga pedet jatuh. Jatuh Rp1 juta hingga Rp2 juta. Ada yang menjual sekitar Rp12 juta per ekor. Mungkin masih pada takut beli,” katanya.

Adapun jumlah sapi masuk ke Pasar Hewan Ambarketawang yang sebelumnya anjlok di bawah 100 ekor, saat ini jumlah ada kenaikan menjadi sekitar 180 ekor.

Pedagang ternak mulai berani menawarkan dan membeli ternak di pasar. Hal ini tidak lepas dari gencarnya vaksinasi di Kabupaten Sleman.

“Imbauan kami di pasar hewan agar ternak yang dibawa dalam kondisi sehat. Itu harus. Kalau sakit atau bergejala ya kami tolak,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kepala Daerah yang Tidak Mengikuti Retret Diminta Mengirimkan Wakilnya sebagai Pengganti

News
| Jum'at, 21 Februari 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki

Wisata
| Jum'at, 21 Februari 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement