Advertisement

Sanggar Gagak Rimang Pentaskan Jatilan di Karangsari, Semin

David Kurniawan
Rabu, 20 Maret 2019 - 19:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Sanggar Gagak Rimang Pentaskan Jatilan di Karangsari, Semin Pentas seni jatilan yang digelar di Dusun Purwo, Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Minggu (17/3/2019). - Istimewa/Dokumen Sanggar Gagak Rimang

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULDinas Pariwisata (Dinpar) DIY bekerja sama dengan Sanggar Seni Gagak Rimang menggelar pentas jatilan di Balai Dusun Purwo, Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Minggu (17/3/2019). Pentas seni ini digelar sebagai wujud kepedulian untuk melestarikan seni tradisi yang ada di tengah masyarakat.

Wakil Dewan Pembina Sanggar Seni Gagak Rimang, Kuntarti Puspandari, mengatakan pentas senijatilan di Dusun Purwo merupakan bentuk komitmen dari sanggar untuk melestarikan seni adat tradisi yang berlangsung secara turun menurun. Pementasan tersebut tidak hanya sebagai hiburan kepada masyarakat, tapi sebagai upaya mengenalkan kesenian kepada generasi muda. “Kami tidak ingin seni tradisi yang berasal secara turun menurun dari nenek moyang tergerus oleh perkembangan zaman,” kata Ndari, sapaan akrab Kuntarti kepada Harian Jogja, Rabu (20/3/2019).

Advertisement

Menurut dia upaya melestarikan budaya dan tradisi sangat penting agar tidak punah. Terlebih lagi, kata Ndari, pada saat sekarang ini banyak kebudayaan asing yang masuk sehingga mengancam keberadan seni adat tradisi milik bangsa sendiri. “Budaya Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain. Agar tetap eksis semua warga harus melestarikan, salah satunya dengan terus mementaskan seni tradisi di masyarakat,” katanya.

Kepala Seksi Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata Dinpar DIY, Titik Fatmadewi, mengatakan Pemda DIY konsisten mendukung upaya pengembangan potensi wisata di wilayah DIY. Menurut dia pengembangan wisata tidak melulu berkaitan dengan objek, tetapi dapat dilakukan dengan pementasan seni dan budaya.

Oleh karena itu, fokus dalam pengembangan tidak hanya mengacu pada destinasi yang berupa potensi alam. Ini lantaran ada sektor lain yang dapat digarap sehingga dapat memberikan alternatif pilihan kepada pengunjung. “Pemerintah DIY sudah mencanangkan target untuk menjadi tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara. Jadi, untuk destinasi tidak hanya bergantung pada objek, tapi juga mengembangkan pentas seni budaya di masyarakat akan terus diperkenalkan,” katanya.

Menurut Titik dengan pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan terhadap pentas seni budaya, maka keberadaannya dapat mendukung pengembangan pariwisata di masing-masing wilayah. “Semua bisa saling berkontribusi karena seni budaya dan pariwisata bisa berkembang secara bersama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini

News
| Kamis, 18 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement