Advertisement

Hadapi Siklon Veronica, 96 Anggota SAR Bantul Disiagakan

Ujang Hasanudin
Kamis, 21 Maret 2019 - 19:57 WIB
Budi Cahyana
Hadapi Siklon Veronica, 96 Anggota SAR Bantul Disiagakan Evakuasi korban longsor di Kecamatan Imogiri, Bantul, akibat Siklon Savannah, Selasa (19/3/2019). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Koordinator Search and Rescue (SAR) Bantul Arief Nugroho mengaku sudah mendengar imbauan dari BMKG ihwal Siklon Tropis Veronica yang berpotensi menumilbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Siap tidak siap harus siap. Tiap anggota siap on call,” kata Koordinator SAR Bantul, Arief Nugroho, Kamis (21/3/2019).

Advertisement

Menurut Arief, ada 96 angota SAR Bantul yang selalu siap sedia, untuk menghadapi ancaman Siklon Tropis Veronica. Mereka juga sudah siaga sewaktu-waktu terjadi bencana. Bahkan dalam bencana yang ditimbulkan Siklon Tropis Savanah, Minggu (17/3/2019) lalu, sebanyak 70 dari 96 anggota SAR diterjunan ke tiga wilayah di Imogiri, Pundong, dan Kretek, untuk membantu proses evakuasi korban banjir dan tanah longsor.

Sisanya disiagakan untuk menjaga posko. “Sampai sekarang proses evakuasi material masih berlangsung,” kata dia.

SAR Bantul juga mengimbau kepada wisatawan untuk tidak mandi di laut. Sebelumnya Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan meski operasi pencarian orang dihentikan, proses evakuasi material longsor dan pembersihan‎ rumah-rumah warga yang terena banjir masih dilakukan selama masa tanggap darurat sampai Senin mendatang.

Bahkan alat berat akan tetap disiagakan di Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri selama masa tanggap darurat‎. Dwi mengatakan  sebagian besar wilayah Bantul merupakan wilayah yang rawan bencana sehingga semua masyarakat harus siap siaga jika terjadi bencana.

Pemkab Bantul juga berencana merelokasi sejumlah kepala keluarga di Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, karena rawan terjadi longsor susulan. Ia masih mendata jumlah keluarga yang harus mengungsi sementara, “Sudah kami sarankan untuk mengungsi karena tanah masih rentan,” kata Dwi.

Untuk relokasi permanen, Dwi mengaku tidak mudah. Butuh kesiapan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement