Advertisement
Anggota DPRD Ini Desak Pemda DIY Segera Terapkan Teknologi Pemusnahan Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Masalah sampah menumpuk di wilayah DIY menimbulkan beragam komentar dari berbagai kalangan. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota Komisi C DPRD DIY Hud Tri Yudiana mendesak Pemda DIY segera menuntaskan persoalan itu, salah satunya dengan menerapkan teknologi pemusnahan sampah.
Huda Tri Yudiana mengatakan masalah utama TPST Piyungan adalah tidak adanya proses pemusnahan sampah yang dilakukan. Sampah dari seluruh DIY dalam jumlah ratusan truk per hari hanya ditumpuk dan diurug dengan tanah, tanpa ada upaya pemusnahan. Kondisi ini dipastikan akan membuat tempat tersebut menjadi gunung sampah dengan berbagai permasalahannya.
Advertisement
“Secara perhitungan kapasitas TPST Piyungan sudah overload, sulit untuk ditambah Iagi apalagi dalam waktu panjang,” katanya Rabu (27/3/2019).
Oleh karena itu, kata dia, solusi permanen TPST Piyungan adalah pemusnahan sampah, bukan sekedar ditumpuk dan ditimbun tanah. Pengelolaan tanpa pemusnahan seperti saat ini akan menjadi bom waktu yang suda mulai terasa saat ini. Diantara masalah sampah yang tidak dimusnahkan adalah bau menyengat, sumber penyakit, pencemaran lingkungan, dan gangguan ketentraman masyarakat.
Teknologi pemusnahan sampah harus segera diterapkan di TPST Piyungan. Teknologi ini sangat banyak dan beragam dari dalam dan luar negeri sudah tersedia. Hanya perlu keberanian dan kemauan keras pemerintah DIY saja untuk segera memilih rekanan yang mampu dan sanggup memusnahkan sampah dengan biaya paling rendah. “Bahkan ada yang sanggup melakukan pemusnahan sampah di TPST Piyungan tanpa biaya rutin dari pemerintah dan hanya membutuhkan kejelasan bentuk kerjasama antara pemerintah dan badan usaha.,” ucap anggota Fraksi PKS DPRD DIY ini.
Ia menambahkan pemusnahan sampah jika tidak dikerjasamakan dengan fihak ketiga akan sangat mahal bagi pemerintah karena berdasarkan studi yang sudah dilakukan Pemda DIY pemusnahan ini membutuhkan biaya investasi ratusan milyar dan biaya rutin puluhan milyar per tahun. Berkaca dari daerah Iain seperti Surabaya dan DKI Jakarta misalnya, pemusnahan ini membutuhkan biaya sangat besar.
Pihaknya sangat menghargai upaya yang sudah dilakukan pemda DIY sejak satu tahun lalu untuk menggalang kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan menjadikan TPST Piyungan sebagai prioritas pertama penanganan KPBU ini. Proses kerjasama Pemerinytah dengan badan usaha ini memerlukan waktu sekitar dua tahun Iebih, disitulah permasalahnnya. Jadi kira kira masih perlu satu setengah tahun lagi agar proses pemusnahan ini bisa dilakukan.
“Sebelum solusi permanen pemusnahan sampah di TPST Piyungan dilakukan, kami mendesak agar tuntutan masyarakat di sekitar TPST piyungan dipenuhi sesegera mungkin dengan menggunakan anggaran yang sudah ada dan terkait TPST Piyungan, agar operasional pengambilan sampah dari seluruh DIY bisa berjalan kembali. Singkatnya, tuntutan warga segera dipenuhi, dan dicari solusi sementara sampai satu setengah tahun kedepan. Seraya itu proses kerjasama dengan rekanan untuk pemusnahan sampah diprioritaskan agar ada solusi permanen,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Potensi Kerugian Negara Rp18,19 Triliun, Berikut 5 Fakta Temuan BPK
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement