Advertisement
Konser Musik Bisa Picu Kedatangan Anak Jalanan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 206 anak jalanan dan gelandangan pengemis (gepeng) ditertibkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Sleman sepanjang tahun lalu. Peningkatan terjadi terutama ketika ketika ada konser musik dengan bintang tamu berfans banyak.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Sleman Junadi, mengatakan di Sleman, pada umumnya, peningkatan gepeng dan anjal terjadi jika ada agenda konser musik yang menarik mereka untuk datang ke Sleman. Hingga Maret 2019, tercatat sudah ada 15 gepeng dan anjal di Sleman terjaring razia.
Advertisement
“Semisal ada konser yang menarik anak punk datang ke Sleman, namun itu anak punk tidak semua mereka meminta-minta, hanya ada beberapa yang mengambil kesempatan, untuk meminta-minta,” kata Junadi, Rabu (27/3/2019).
Untuk itu Dinsos Sleman, kata dia, telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor (Polres) dan Satuan Polisi Pamong Praja Sleman untuk menertibkan gepeng serta anjal yang ada di Sleman. Tak hanya itu, anak-anak punk yang datang ke Sleman untuk menonton konser, jika lebih dari tiga hari dan meminta-minta juga akan ditertibkan.
“Setelah ditertibkan, biasanya dibina di panti rehabilitasi dan dipulangkan ke daerah asalnya, kalau masih di bawah umur di Rumah Sosial Perlindungan Anak,” ujar dia.
Lantaran secara administratif dan geografis Sleman berada di pintu masuk DIY, maka kawasan perbatasan, dinilainya sebagai tempat dengan “populasi” anjal dan gepeng terbanyak. Beberapa titik yang dimaksud Junaidi adalah wilayah Kecamatan Gamping, Kecamatan Tempel, dan Kecamatan Prambanan.
“Saya mengimbau masyarakat, kalau ada gepeng dan anjal jangan dikasi uang, nanti lama-lama pasti akan hilang, kalau masyarakat melihat ada yang berkeliaran, juga bisa melapor ke kami,”ujar dia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman, Hery Sutopo mengatakan saat penertiban, dia memang selalu bekerja sama dengan Dinas Sosial. “Gepeng dan anjal kan sudah ada landasan hukumnya untuk ditertibkan, ada peraturan daerahnya di DIY, biasanya juga sudah ada tindakan preventif sebelum ditertibkan, kami peringatkan terlebih dahulu,” ujar dia.
Selain itu, kata Hery, khusus untuk penanganan anak jalanan, Pemkab Sleman diakui dia juga intens berkomunikasi dengan daerah luar Sleman tempat anak-anak jalanan itu berasal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Catat! Ini Daftar Perusahaan Tambang Beroperasi di Kawasan Raja Ampat
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Bisa Jadi Referensi SPMB 2025, Ini Daftar SMP Terbaik di Jogja Berdasarkan ASPD 2023 dan ASPD 2025
- Daftar 10 Stasiun Kereta Api Terpadat Saat Long Weekend Iduladha 2025, Jogja Tidak Masuk
- Ritual Grebeg Kraton Jogja Dikembalikan ke Era Sri Sultan HB VII, Tak Ada Utusan Raja Mengantar Gunungan ke Kepatihan
- Toko Berjejaring di Semanu Gunungkidul Disatroni Perampok, Uang Puluhan Juta Raib Dibawa Kabur
- Puncak Arus Balik Iduladha 2025 dengan Kereta Api dari Jogja Diprediksi Mulai Minggu 8 Juni
Advertisement
Advertisement