Advertisement

Kasus Gangguan Jiwa Marak, Gunungkidul Hanya Miliki Satu Psikiater

Rahmat Jiwandono
Minggu, 21 April 2019 - 20:27 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Kasus Gangguan Jiwa Marak, Gunungkidul Hanya Miliki Satu Psikiater Ilustrasi penderita gangguan jiwa. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Masalah kejiwaan menjadi salah satu gangguan kesehatan yang banyak terjadi di Gunungkidul. Sayangnya, meski banyak terjadi kasus, wilayah ini hanya memiliki satu orang psikiater yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Priyanto Madya Satmaka, mengatakan puskemsmas yang ada di tiap kecamatan belum mampu menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). "Apabila ada rujukan dari puskesmas, pasien gangguan kejiwaan dibawa ke RSUD untuk bertemu psikiater," ujarnya, Minggu (21/4/2019).

Advertisement

Priyanto menjelaskan jumlah ODGJ di Gunungkidul yang dipasung tercatat sebanyak 21 orang. Selain itu, dalam penanganan ODGJ Dinkes menerapkan sistem jemput bola. Hal tersebut berdasar pada Permenkes No.4/2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan.

"Di sana dijelaskan bahwa ODGJ harus mendapatkan standar pelayanan minimal dengan cara pendataan dari desa-desa oleh puskesmas di setiap kecamatan. Lalu pasien diberikan pendampingan kesehatan jiwa, sebab masih ada anggota keluarga yang malu mengakui jika ada salah satu dari mereka yang termasuk ODGJ," katanya.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul, Wijang Eka Aswarna, mengatakan jajarannya kesulitan mendata jumlah ODGJ di Bumi Handayani karena beberapa hal. "Penyandang ODGJ kategori berat biasanya mobilitas mereka tinggi, jadi berpindah-pindah tempat secara cepat karena linglung, sehingga lupa rumahnya," ucapnya.

Dalam penanganannya, Dinsos bekerja sama dengan Dinkes, kepolisian dan Satpol PP untuk menjaring ODGJ yang tidak terurus. "Contohnya ODGJ ini mondar-mandir di jalan tidak memakai pakaian, mereka kami ambil kemudian Dinkes bertugas memeriksa kesehatan mereka. Tugas kami mengembalikan mereka kepada keluarga dan masyarakat agar mereka bisa bersosialisasi dan bekerja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PPP Disebut Pengamat Segera Gabung Prabowo

News
| Selasa, 16 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement