Advertisement
Menangani ODGJ Butuh Peran Sosial

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo mendorong adanya peran sosial yang baik dalam menangani permasalahan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengingat angka penderita gangguan jiwa masih terbilang tinggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati mengatakan di Kulonprogo angka ODGJ tergolong tinggi karena ada sekitar 1.500 orang pada tahun lalu. Untuk ODGJ yang berkategori berat ada sekitar 10% orang.
Advertisement
Dalam mengatasi permasalahan ODGJ di Kulonprogo, tidak semuanya ditangani dengan obat atau penanganan medis lainnya. “Masalah gangguan jiwa ini bukan hanya masalah kesehatan tapi juga sosial,” ujarnya, Selasa (23/4/2019).
Baning menjelaskan masih kurangnya pemahaman penanganan ODGJ melalui interaksi sosial membuat pengentasan masalah ODGJ di Kulonprogo susah dilakukan. Bahkan, masih ditemukan keluarga yang hanya menyelesaikan permasalahan ODGJ dengan memasungnya saja.
“Dinkes usahakan pemasungan terhadap ODGJ ini sudah tidak ada lagi. Mungkin ada kasus [pemasungan] ditemukan tetapi itu hanya mengurungnya saja di rumah. Kalau untuk diikat kaki atau tangannya itu rasanya tidak ada lagi,” ucapnya.
Penanganan kasus ODGJ di Kulonprogo secara penyakit bisa dilakukan di rumah sakit. Saat ini, di Rumah Sakit Umum Daerah Wates sudah ada dokter spesialis jiwa. “Terpenting masa setelah pengobatan karena ODGJ mesti bisa diterima di lingkungan sosialnya,” tutur Baning.
Pelaksana Harian Kepala Dinkes Kulonprogo Ananta Kogam Dwi Korawan mengatakan dalam menangani permasalahan ODGJ di Kulonprogo, pihaknya mereaktivasi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).
Adanya TPKJM tersebut sebagai upaya memberikan pemahaman pada masyarakat dalam menangani permasalahan ODGJ di lingkungannya. Pendekatan keluarga pada ODGJ dirasa lebih efektif. Jangan sampai keluarga malah membuat ODGJ terkurung dan tidak bisa mendapatkan akses sosial yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement