Advertisement
Sanggarbambu Rayakan Usia ke-60 lewat Ranggalawe Makar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Memperingati 60 tahun berkarya, komunitas seni Sanggarbambu menggelar pentas drama bertajuk Ronggolawe Makar: Mantra Penabur Cinta. Teater yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Joko Santosa tersebut digelar Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu (18/5/2019).
Sebelum pentas dimulai, juga tampak pemberian secara simbolis novel Ronggolawe Makar dari penulis Joko Santosa kepada Ketua Komunitas Sanggar Bambu, Totok Buchori.
Advertisement
Uniknya, dari pentas yang digelar sekitar dua jam tersebut. Pasalnya pergelaran itu digarap oleh lima orang sutradara sekaligus dengan bagian masing-masing dan ditampilkan dalam satu set utuh yang menghibur ratusan orang yang hadir menonton pentas tersebut.
Kelima sutradara yang menggarap pentas tersebut adalah Jujuk Prabowo beserta Asisten Sutradara Ami Simatupang yang menggarap bagian zaman old; Luwi Darto menggarap zaman Now; Lita Pauh menggarap bagian monolog; serta Untung Basuki dan Fajar Suharno bagian narasi.
Tak hanya itu, naskah pentas itu digarap oleh dua tokoh sastra dan budaya DIY, yakni Aprianus Salam dan Indra Tranggono. “Ini merupakan kado istimewa bagi ulang tahun Sanggarbambu, sebuah pentas drama yang unik menandai 60 tahun Sanggarbambu berkarya,” kata Ketua Komunitas Sanggarbambu, Totok Buchori, kepada Harian Jogja, Sabtu (18/5).
Dia mengatakan ada sekitar 80 pemain yang berasal dari seluruh komunitas seni yang ada di Jogja turut andil dalam pementasan tersebut. “Pentas ini disengkuyung teman-teman komunitas lain dengan persiapan hampir tiga bulan. Karena terkendala waktu dan kesibukan, pola latihan dilaksanakan masing-masing, untuk selanjutnya dijahit dan digabungkan,” kata dia.
Ia berharap, di usia yang sudah lebih dari setengah abad, Sanggarbambu terus mampu memberikan kontribusi di dunia kesenian Indonesia, khususnya di Jogja. “Tidak hanya seni teater, namun juga seni-seni lainnya, karena Sanggarbambu merupakan komunitas seniman lintas genre, seperti sastra, seni rupa, maupun musik,” ucap dia.
Sekadar diketahui Ranggalawe Makar adalah novel sejarah karya Joko Santosa yang berkisah tentang perjalanan Ranggalawe sebagai salah satu pengikut Raden Wijaya yang berjasa besar dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit, namun meninggal sebagai pemberontak pertama dalam sejarah kerajaan ini.
Meski begitu, nama besarnya dikenang sebagai pahlawan oleh masyarakat Tuban sampai saat ini. "Saya pastinya tidak menyangka novel saya dipentaskan. Jelas ini sangat membanggakan bagi saya. Novel saya dipentaskan oleh komunitas besar macam Sanggarbambu," kata Joko Santosa. (Yogi Anugrah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
Advertisement