Advertisement

Ingin Pasarkan Produk Kerajinan di YIA, Harus siap Bersaing Ketat

Fahmi Ahmad Burhan
Sabtu, 25 Mei 2019 - 23:07 WIB
Bhekti Suryani
Ingin Pasarkan Produk Kerajinan di YIA, Harus siap Bersaing Ketat Pegawai sedang bersiap membuka stan Galeri UMKM Pemda DIY di Bandara YIA pada Senin (29/4/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Di awal beroperasinya Yogyakarta International Airport (YIA), baru ada sembilan UMKM saja dari Kulonprogo yang bisa dipasarkan. Namun, tiap UMKM harus bersaing agar bisa terus dipasarkan di bandara.

Salah satu pelaku UMKM yang produknya dipasarkan di YIA, Himawan Ardhi, mengatakan produk kaus dengan merek Sugriwa Subali yang ia pasarkan sudah mulai laku di bandara. "Pengelola galeri UMKM di bandara sudah meminta lagi stok baru," tuturnya pada Sabtu (25/5/2019).

Advertisement

Ia mengatakan, produknya mulai dipasarkan pada pertengahan April lalu sebelum beroperasinya YIA. Ia berharap, masuknya produk kaus yang ia produksi ke YIA, bisa menambah pemasukan dan memperluas pasar. "Semoga saja produk saya bisa lebih dikenal," ujar Ardhi.

Target ke depannya selain memenuhi kebutuhan stok galeri UMKM DIY di YIA, pihaknya harus menjaga kualitas produk agar bisa bertahan dipasarkan di bandara. Menurutnya, tiap enam bulan sekali ada evaluasi dari pengelola galeri UMKM DIY terkait dengan keberlangsungan produk UMKM yang dipasarkan.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti,mengatakan saat ini produk UMKM yang dipasarkan di YIA bersifat temporer. "Nanti kalau setelah enam bulan pertama akan ada evaluasi, jika tidak bagus atau ada produk lain yang lebih bagus bukan tidak mungkin akan diganti," jelasnya.

Ia berujar, dengan kondisi temporer seperti itu tiap UMKM dipaksa harus bersaing. "Jadinya tidak bisa santai, harus kompetitif," ujar Harmin.

Di awal beroperasinya YIA, sembilan produk UMKM Kulonprogo berhasil masuk dan sudah dipasarkan. Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo sudah menyeleksi dan menentukan UMKM yang mempunyai kualitas terbaik untuk masuk ke bandara bertaraf internasional itu.

"Kami seleksi dan total ada sembilan produk yang masuk. Kami pisahkan antara produk makanan dan produk kerajinan," ujar Harmin.

Sembilan produk itu antara lain Kopi StarProg, Cokelat Wondis, gula semut, cabai kemasan, batik, t-shirt Sugriwa Subali, suvenir gamelan, tenun samiya, dan produk fesyen geblek renteng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement