Advertisement
Ingin Pasarkan Produk Kerajinan di YIA, Harus siap Bersaing Ketat

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO- Di awal beroperasinya Yogyakarta International Airport (YIA), baru ada sembilan UMKM saja dari Kulonprogo yang bisa dipasarkan. Namun, tiap UMKM harus bersaing agar bisa terus dipasarkan di bandara.
Salah satu pelaku UMKM yang produknya dipasarkan di YIA, Himawan Ardhi, mengatakan produk kaus dengan merek Sugriwa Subali yang ia pasarkan sudah mulai laku di bandara. "Pengelola galeri UMKM di bandara sudah meminta lagi stok baru," tuturnya pada Sabtu (25/5/2019).
Advertisement
Ia mengatakan, produknya mulai dipasarkan pada pertengahan April lalu sebelum beroperasinya YIA. Ia berharap, masuknya produk kaus yang ia produksi ke YIA, bisa menambah pemasukan dan memperluas pasar. "Semoga saja produk saya bisa lebih dikenal," ujar Ardhi.
Target ke depannya selain memenuhi kebutuhan stok galeri UMKM DIY di YIA, pihaknya harus menjaga kualitas produk agar bisa bertahan dipasarkan di bandara. Menurutnya, tiap enam bulan sekali ada evaluasi dari pengelola galeri UMKM DIY terkait dengan keberlangsungan produk UMKM yang dipasarkan.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti,mengatakan saat ini produk UMKM yang dipasarkan di YIA bersifat temporer. "Nanti kalau setelah enam bulan pertama akan ada evaluasi, jika tidak bagus atau ada produk lain yang lebih bagus bukan tidak mungkin akan diganti," jelasnya.
Ia berujar, dengan kondisi temporer seperti itu tiap UMKM dipaksa harus bersaing. "Jadinya tidak bisa santai, harus kompetitif," ujar Harmin.
Di awal beroperasinya YIA, sembilan produk UMKM Kulonprogo berhasil masuk dan sudah dipasarkan. Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo sudah menyeleksi dan menentukan UMKM yang mempunyai kualitas terbaik untuk masuk ke bandara bertaraf internasional itu.
"Kami seleksi dan total ada sembilan produk yang masuk. Kami pisahkan antara produk makanan dan produk kerajinan," ujar Harmin.
Sembilan produk itu antara lain Kopi StarProg, Cokelat Wondis, gula semut, cabai kemasan, batik, t-shirt Sugriwa Subali, suvenir gamelan, tenun samiya, dan produk fesyen geblek renteng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement