Advertisement

Kebutuhan Melonjak, Harga Cabai di Gunungkidul Melambung

Rahmat Jiwandono
Jum'at, 05 Juli 2019 - 20:42 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Kebutuhan Melonjak, Harga Cabai di Gunungkidul Melambung Seorang pedagang (kiri) melayani konsumen yang membeli cabai rawit di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Jumat (5/7/2019). - Harian Jogja/Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Gunungkidul masih mahal dan belum ada tanda-tanda turun. Penurunan harga cabai bakal terjadi saat petani mulai panen.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih, mengatakan selama sepekan terakhir harga cabai merah keriting terpantau mencapai Rp60.000 per kilogram. Menurutnya, kenaikan harga cabai karena tingginya permintaan, sementara stok yang ada tidak terlalu banyak. "Itu yang menjadi pemidu melonjaknya harga," ucapnya, Jumat (5/7/2019).

Advertisement

Dia menambahkan saat ini di beberapa wilayah di Gunungkidul sedang mengadakan tradisi bersih desa atau rasulan. Tradisi rasulan adalah tradisi yang dilakukan oleh petani setelah panen. "Karena yang dibawa dalam bentuk masakan sudah jadi, maka butuh banyak cabai," katanya.

Seorang pedagang di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Kasmi, mengungkapkan harga cabai rawit merah yang semula dijual Rp40.000 kini naik menjadi Rp60.000. Selain itu harga cabai merah keriting juga naik. "Dari Rp45.000 sekarang naik menjadi Rp60.000," ujar Kasmi.

Tingginya harga membuat dirinya bingung untuk melayani pembeli. Kasmi mengaku enggan melayani pembeli yang membeli cabai seharga Rp5.000 karena justru membuatnya merugi. Ia tidak menyangka hanya dalam waktu sepekan harga cabai naik secara drastis. "Naiknya bisa Rp20.000," katanya.

Harga cabai yang masih tinggi membuat para pedagang tidak berani berspekulasi menyetok cabai dalam jumlah banyak. Kenaikan cabai pun berdampak dengan sedikitnya konsumen yang membeli cabai.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menuturkan luas lahan tanaman cabai di Bumi Handayani mencapai 135 hektare tersebar di 15 kecamatan. Produktivitas yang dihasilkan oleh para petani cabai mencapai sekitar 3, 148 kuintal untuk sekali panen.

Bambang Wisnu menyatakan bencana kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di Gunungkidul tak memengaruhi kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini. "Pengaruhnya hanya kepada hasil panen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement