Advertisement
Perjanjian Sewa Lahan di Kawasan Industri Piyungan Bermasalah, Aktivitas Bisnis Tertap Berjalan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pembaharuan kontrak sewa lahan di Kawasan Industri Piyungan terhambat. Meski demikian, Asisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bantul Bambang Guritno memastikan aktivitas bisnis di lokasi tersebut tetap berjalan.
Bambang mengatakan perjanjian sewa menyewa lahan masih dibicarakan oleh investor dan Pemerintah Desa Srimulyo.
Advertisement
“Tetapi terlepas dari itu, yang jelas kegiatan ekonomi sudah berjalan. Masyarakat setempat menikmati. Proyek tidak mandel dan terus berjalan,” kata Bambang, Kamis (25/7/2019).
Bambang mengaku tidak menyampaikan lebih jauh terkait dengan perkembangan hasil diskusi proses kelanjutan sewa. Menurut dia, kedua pihak masih memperhitungkan dampaknya. Investor, kata Bambang, belum memenuhi target jika harus membayar sewa semua lahan yang ada di KIP.
Perjanjian investor dan Pemerintah Desa Srimulyo untuk pemanfatan lahan Kawasan Industri Piyungan seluas sekitar 105 hektare itu terjadi 2015 lalu. Harga sewa lahan Rp24 juta per hektare per tahun atau sekitar Rp2,6 miliar secara keseluruhan. Pembayaran sewa itu berjalan lancar selama tiga tahun. Namun sejak Februari 2018 sampai awal 2019 ini, investor belum membayar biaya sewa. Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah Bantul, Jazim Azis juga menyatakan belum ada kejelasan terkait dengan kelanjutan sewa lahan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kawasan Paralayang Dibangun di Perbukitan Menoreh
- Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
- Kanthi Pawiyatan KPID DIY Ajak Mahasiswa UNY Melek Penyiaran
- BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban
- Pemkab Sleman Jadi Kabupaten Terbaik Keempat se-Indonesia Versi GM-DTGI 2025
Advertisement
Advertisement