Advertisement
Malioboro Bebas Kendaraan Diusulkan Lebih dari Sekali dalam Sepekan
Panggung kesenian saat Malioboro bebas dari kendaraan bermotor, Selasa (23/7/2019). - Harian Jogja/Desi Suryanto.
Advertisement
Harianjogja,com, JOGJA—Masyarakat terutama wisatawan menyambut baik dibebaskannya Malioboro dari kendaraan bermotor. Anggota DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengusulkan program itu bisa berjalan dua kali dalam sepekan karena dinilai menguntungkan untuk jangka panjang.
“Uji coba penutupan Malioboro atau bebas kendaraan di Malioboro ini saya usulkan untuk ditambah, harusnya sepekan dua kali.” Ungkap Huda dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/7/2019).
Advertisement
Ia menilai, hari Sabtu dan Minggu menjadi waktu yang tepat sebagai waktu dibebaskannya Malioboro dari kendaraan bermotor. Karena selama ini wisatawan sering disuguhi dengan kemacetan di sepanjang Malioboro setiap akhir pekan. Ia yakin jika saat akhir pekan wisatawan lebih banyak dan merasa nyaman dengan Malioboro sebagai jalur pedestrian, maka akan semakin banyak menarik minat wisatawan dating ke jantung kota Jogja itu.
“Sabtu Minggu itu ramai wisatawan, selama ini kan kesannya Malioboro macet,” katanya.
BACA JUGA
Anggota Komisi C ini menilai dengan ditutupnya Malioboro dari kendaraan bermotor akan memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat kecil. Seperti andong becak kayuh dan kalangan pedagang kecil bisa menambah penghasilan melalui jasa dan berjualan. “Wisatawan akan menggunakan jasa becak ini ketika kendaraan bermotor tidak boleh masuk,” ucapnya.
Huda menyarankan, kebijakan itu mestinya diikuti dengan larangan bus besar masuk ke Kota Jogja. Bus besar ditempatkan parkir di pinggiran kota. Kemudian ada kendaraan atau bus sebagai shuttle untuk mengantarkan penumpang dari bus besar menuju ke Malioboro atau tempat wisata lain. Dengan demikian ada kawasan baru yang berkembang di pinggiran kota sekaligus mengurangi kemacetan dari bus besar yang selama ini menjadi penyebabnya.
“Kalau perlu Trans Jogja menjadi shuttle, kemudian Taman Parkir Abu Bakar Ali bisa dipakai untuk parkir mobil. Saya sudah usulkan untuk rapat mengundang Wali Kota Jogja dan pihak terkait untuk membahas ini,” ujarnya.
Huda sepakat jika Pemda mengusulkan anggaran khusus untuk kepolisian guna mendukung operasionalisasi pengalihan arus. “Kalau uji coba sudah berjalan baik, ya harus ditingkatkan lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Pemkot-K24-Sarihusada Bebaskan Generasi Jogja dari Stunting
- Legislatif Tekankan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Layanan Publik
- 22 Kontingen dari Berbagai Daerah Ikuti Menoreh Tourism Festival 2025
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
Advertisement
Advertisement




