Advertisement

Demi Air, Warga di Gunungkidul Rela Jual Ternak

Newswire
Senin, 12 Agustus 2019 - 11:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Demi Air, Warga di Gunungkidul Rela Jual Ternak Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Peternak di Kabupaten Gunungkidul harus merelakan ternak kesayangannya demi mendapatkan air bersih. Mereka rela menjual ternak-ternaknya untuk membeli air bersih lantaran di daerah tersebut mulai kesulitan air. 

Fenomena seperti ini seperti dilakukan oleh warga di Dusun Jerukgulung, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop. Salah satunya yakni Suginem, 49, yang mengaku menjual ternak berupa kambing untuk membeli air bersih.

Advertisement

"Juni kemarin baru jual satu ekor kambing. Saya belikan air bersih satu tangki isinya 6.000 liter," katanya.

Ia mengatakan satu tangki air bersih harganya sebesar Rp120.000 bisa mencukupi kebutuhan selama tiga minggu. Untuk hidup bersama tiga orang anggota keluarganya yang lain, yakni suami dan dua anak.

"Selain membeli air bersih, uang hasil penjualan ternak ini juga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seperti makan, hingga biaya keperluan anak-anaknya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunung Kidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan bagi warga daerahnya, hewan ternak merupakan tabungan, sehingga saat membutuhkan uang, bisa dijual.

"Hewan ternak itu tabungan bagi masyarakat. Mereka persiapan untuk tabungan biaya sekolah hingga membeli air saat kekeringan," katanya.

Diakui Bambang, fenomena menjual hewan ternak saat kemarau biasa terjadi. Setelah dijual dan mencukupi kebutuhan, biasanya kembali membeli hewan yang berukuran kecil. "Diganti yang kecil, kemudian dibesarkan lagi. Itu luar biasa," ucapnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki menambahkan setidaknya sudah ada 14 kecamatan dari 18 kecamatan di Gunung Kidul telah melaporkan warganya mengalami kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini.

Saat ini, bantuan dropping air bersih terus dilakukan, baik oleh pemkab, swasta, maupun masing-masing pemkec yang mempunyai anggaran dan tangki. Kecamatan yang terkena dampak krisis air dan sudah didroping air bersih di Girisubo, Rongkop, Tepus, Paliyan, Panggang, Purwosari. Kemudian Ngawen dan Nglipar.

"Kecamatan tersebut sudah langganan kekeringan setiap musim kemarau," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement