Advertisement
Sembilan Desa Wisata di Bantul dalam Kondisi "Sakit"
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Sembilan desa wisata di Bantul dalam kategori sakit, hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo. Menurutnya kesembilan desa ini masuk dalam kategori sakit lantaran tidak mengalami kemajuan dalam pengolahan wisata.
“Saya sebut sakit karena, mereka mempunyai ijin dan mempunyai pengurus namun aktivitasnya pasif dan tidak ada kemajuan, didaerah mereka sendiri banyak muncul destinasi baru yang urusannya lepas dari pengelola setempat, jadi itu yang dimaksud sakit,” katanya ketika dihubungi Harianjogja.com pada Minggu(8/9/2019).
Advertisement
Kwintarto tidak bisa menyebut satu persatu nama kesembilan desa tersebut, menurutnya jika disebutkan hal tersebut akan berpengaruh buruk kepada pengelola. “Jadi tidak bisa saya sebutkan demi hal tersebut, tapi saat ini pihak kami sedang melakukan pembinaan kepada sembilan desa itu,” lanjutnya.
Katanya pembinaan itu tidak secara langsung kepada desa tersebut, melainkan dengan melakukan komunikasi langsung kepada lurah desa setempat untuk bisa mengoptimalisasi serta koordinasi lanjut kepada pengelola desa wisata.
“Komunikasi itu bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab desa tersebut menjadi sakit, lalu juga untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki agar desa wisata itu menjadi sehat kembali,” katanya.
“Faktornya banyak sekali penyebabnya ada banyak, entah itu dari sisi pengurusan dan juga dari sisi pemberdayaan lokasi sekitar yang belum maksimal. Soalnya para pengurus kan juga manusia biasa yang bisa menjadi tua, itu juga salah satu penyebab,” jelas Kwintarto.
Ia mengaku semenjak pertama kali dirinya menjabat menjadi Kepala Dinas pada 2017 lalu ada sekitar lebih dari sepuluh desa yang berhasil disehatkan oleh Dinpar Bantul, salah satunya ialah Ngringinan, Palbapang, Bantul.
“Setelah kita lakukan pembinaan selam adua tahun itu [sejak 2017] ada beberapa desa yang sudah mengalami proses penyembuhan dengan baik, salah satunya Ngringinan. Meskipun belum bisa dikatakan sehat tapi Ngringinan sudah menunjukan kemajuannya dalam melakukan pengelolahan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bus Terjun dari Jembatan kemudian Terbakar, 45 Orang Dilaporkan Tewas
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement