Advertisement

Peta Risiko Bencana Bisa Dievaluasi lewat Aplikasi Lapor Bencana Sleman

Hafit Yudi Suprobo
Rabu, 25 September 2019 - 23:07 WIB
Arief Junianto
Peta Risiko Bencana Bisa Dievaluasi lewat Aplikasi Lapor Bencana Sleman Tim dari BPBD Sleman, TNI dan warga memperbaiki dampak ambrolnya talut di bantaran Sungai Buntung di Dusun Karangjati, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Jumat (9/11/2018)./Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Keberadaan Sistem Informasi Geospasial (SIG) yang ada di aplikasi Lapor Bencana Sleman dinilai bisa jadi alat untuk mengevaluasi analisis peta risiko bencana. Caranya adalah dengan membandingkan peta risiko bencana dan peta riil kejadian bencana.

Ketua Tim Verifikasi Inovasi Pemanfaatan Geospasial Heri Susanto mengapresiasi Pemkab Sleman atas inovasi dalam memanfaatkan informasi geospasial tersebut. Kabupaten Sleman, kata dia, masuk sebagai salah satu nominee daerah dengan inovasi pemanfaatan geospasial tersebut. “Totalnya ada 10 daerah yang masuk nominasi, empat kota dan enam kabupaten. Salah satunya adalah Sleman,” kata dia saat verifikasi terkait dengan Penghargaan Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial 2019 di Posko Utama BPBD Sleman, Rabu (25/9/2019).

Advertisement

Kedepannya, inovasi-inovasi dari 10 daerah terpilih tersebut akan dibukukan. “Harapannya dengan dibukukan atau dijadikan e-book dapat dibaca yang kemudian dipelajari dan ditiru oleh daerah lain,” ucap dia.

Heri berharap dengan inovasi tersebut tidak sebatas hanya aplikasi tetapi juga memberikan manfaat bagi Pemerintah dan masyarakat. Tim juri yang berjumlah lima orang tersebut juga sempat mengunjungi Kantor Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sleman.

Seperti diberitakan, aplikasi Lapor Bencana Sleman yakni aplikasi berbasis android yang memuat informasi laporan kebencaanaan dan jarak antara pengguna dan Gunung Merapi. Aplikasi tersebut kini sudah dapat diunduh secara gratis melalui Playstore.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang menerima kunjungan Tim Juri dari Badan Informasi Geospasial (BIG) mengatakan kedatangan tim juri tersebut dapat menjadi motivasi bagi Pemkab Sleman untuk terus berinovasi meningkatkan upaya penciptaan sistem informasi yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat.

Menurut dia informasi geospasial sangatlah penting, karena salah satu alat dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan. Selain itu, tidak kalah pentingnya informasi geospasial mempermudah Pemkab Sleman dalam melakukan mitigasi bencana.

“Pengaplikasian sistem ini bermanfaat untuk percepatan dan ketepatan dalam menuju lokasi kejadian bencana serta dapat mempercepat respon dan pelaporan awal sehingga pengambilan keputusan dalam dilakukan lebih cepat,” kata Sri Purnomo.

Selain itu juga terdapat Sistem informasi kebencanaan Sleman yakni melalui portal web kebencanaan.slemankab.go.id. “Di Sleman rutin menggelar simulasi kebencanaan dan membentuk Satuan Aman Pendidikan Bencana [SAPB] dan Desa Tangguh Bencana [Destana],” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement