Advertisement
Warga di Pantai Watukodok Gotong-Royong Perbaiki Jalan Secara Swadaya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Warga di kawasan Pantai Watukodok, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, bergotong royong memperbaiki jalan yang rusak secara mandiri. Dana perbaikan yang digunakan merupakan hasil menyisihkan uang parkir dari para pengunjung serta sumbangan dari warga.
Salah seorang warga di Pantai Watukodok, Surahman, mengatakan akses menuju pantai hingga sekarang masih dalam kondisi rusak. Terlebih, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan jalan.
Advertisement
Guna memberikan kemudahan bagi para pengunjung, warga berinisiatif memperbaiki dengan mengecor jalan. Meski demikian, upaya perbaikan belum menyasar ke seluruh jalan yang rusak. “Dari jalan utama menuju ke pantai kondisinya rusak, tapi kami juga berusaha memperbaikinya secara swadaya,” katanya, Kamis (3/10/2019).
Rahman menuturkan selain mengumpulkan iuran dari masyarakat, dana perbaikan juga mengandalkan dana parkir yang ditarik dari pengunjung. Untuk sekali berkunjung, pengguna motor dikenakan tarif Rp3.000 per unit, sedangkan bagi pengujung yang membawa mobil dikenakan tarif parkir Rp5.000. “Setelah semuanya terkumpul nanti ada yang digunakan sebagai honor pengelola dan sebagiannya lagi disisihkan untuk memperbaiki jalan yang rusak,” katanya.
Menurut dia jalan yang rusak mendesak diperbaiki. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan akses bagi para pengunjung yang datang ke Pantai Watukodok. “Perbaikan jalan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, jadi warga berinisiatif memperbaiki sendiri,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sumarno, pedagang di Pantai Watukodok. Dia berharap adanya bantuan pemerintah untuk perbaikan jalan sehingga akses pengunjung bisa lebih lancar. “Perbaikan mandiri belum menyeluruh ke semua titik sehingga pengunjung saat melintas harus berhati-hati,” kata Sumarno.
Tingkat kunjungan di Pantai Watukodok sudah berkembang pesat karena saat libur maupun akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan. Guna memberikan rasa nyaman kepada pengunjung, para pedagang sepakat untuk tidak mendirikan bangunan di dekat pantai. “Kami bersyukur pedagang menaati aturan sehingga pengunjung bisa melihat keindahan alam tanpa terhalang adanya bangunan di dekat pantai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
- Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
- Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra
- Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat
- Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
Advertisement
Advertisement