Advertisement
Tekan Impor Buah, Petani Kaligintung Diajak Tanam Kelengkeng Kateki
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Para petani di Dusun Balong, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon memperoleh bantuan 115 bibit kelengkeng jenis Kateki, Kamis (10/10/2019).
Bantuan dari Tim Fakultas Pertanian UGM itu, diharapkan bisa merangsang minat petani untuk meningkatkan produktivitas buah unggulan lokal sehingga dapat mengurangi kebutuhan impor buah.
Advertisement
Salah satu dosen dari Tim Fakultas Pertanian UGM, Dody Kastono, menerangkan Kateki merupakan jenis kelengkeng unggulan yang produktivitas dan kualitasnya bagus.
Satu rumpun bisa mencapai berat antara 3 hingga 4 kg. Keunggulan lain dari lengkeng kateki yakni mempunyai buah yang berukuran relatif besar berkisar antara 15,9 hingga 20,7gr/buah. Rasa buah jenis ini juga lebih manis dibandingkan varian lainnya.
Dengan keunggulan itu diharapkan bisa jadi alternatif bagi masyarakat utamanya para petani di Kaligintung untuk bisa mengintensifkan pekarangannya guna ditanami buah ini. "Sehingga bisa memenuhi buah unggul lokal dan mengurangi kebutuhan impor buah," ujar Dody Kastono, kepada awak media Kamis pagi.
Dody mengatakan kegiatan yang merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat itu juga bertujuan untuk menyiapkan warga Kaligintung terhadap kehadiran Yogyakarta International Airport (YIA). Desa Kaligintung yang punya obyek wisata religi yakni Makam Giringondo, bisa didukung dengan kehadiran wisata buah kelengkeng.
Namun demikian, harapan itu sukar tercapai jika penerima bantuan tidak melakukan perawatan terhadap buah ini. Kepada masyarakat Dody meminta untuk mengintensifkan perawatan rutin dengan memberi pupuk organik baik cair maupun padat dan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Pendampingan juga bakal terus dilakukan pihaknya agar kelengkeng bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Bantuan ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang pernah dilakukan Tim Fakultas Pertanian UGM di Desa Kaligintung pada 2018 lalu. Saat itu, bibit yang diberikan sebanyak 100 buah. Dalam merawat buah ini, Tim Fakultas Pertanian UGM dibantu oleh petugas pendamping, yaitu Sapto Dalyono.
Pria yang juga merupakan Petugas Lapangan Pengendali Hama Penyakit Tanaman, Kulonprogo ini menjelaskan bentuk pendampingan kepada masyarakat penerima bantuan yakni tentang teknik budidaya, mulai dari pemilihan bibit, perawatan, dan penanaman.
"Kemudian yang lebih penting lagi untuk pendampingan pengendalian hama dan penyakit, lalu pemangkasan dan perawatan tajuk," ujarnya.
Dia mengatakan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengajak petani penerimaan bantuan untuk merawat kelengkeng lewat metode hayati atau organik, mulai dari pembuatan pupuk organik cair hingga perbanyakan pupuk kompos dengan bahan baku kotoran ternak dari para petani itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Selebgram Ini Bagikan Kondisi Putrinya yang Masih Balita Dianiaya oleh Pengasuh
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement