Whitewater Stadium, Wisata Arung Buatan Pertama di Indonesia Akan Dibangun di Parangtritis
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY berupaya menjadikan laut selatan sebagai halaman yang akan dilongok banyak orang. Setelah sukses dengan perencanaan pembangunan Kelok 18 yang segera dibangun di 2020, kini DIY sedang memimpikan adanya whitewater stadium yang merupakan fasilitas wisata dan olahraga arung buatan pertama di Indonesia. Sejumlah tempat wisata baru ini akan menempati kawasan wisata Parangtritis dan sekitarnya.
Kepala Bappeda DIY Budi Wibowo menyatakan perencanaan untuk menjadikan pantai selatan utamanya Parangtritis sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sedang disusun. Setelah perencanaan dengan membagi beberapa klaster selesai, maka memiliki banyak peluang untuk diinvestasikan.
Advertisement
Saat ini sudah ada tiga investor yang sudah menyatakan kesediaan membangun sejumlah tempat wisata baru di kawasan parangtritis. Dari tiga tersebut, dua di antaranya investor dalam negeri dan satu dari luar negeri.
Budi menyatakan, dari tiga tersebut ada dua investor yang tertarik untuk membangun tempat wisata buatan yang mungkin pertama di Indonesia, yaitu whitewater stadium atau wisata arung buatan dan wisata salju atau dikenal dengan snowbird.
“Sudah [masuk dalam perencanaan KEK] Whitewater stadium ini bagaimana orang rafting di alam buatan, itu pertama kali di Indonesia, kalau snowbird atau wisata es [salju], bisa bermain sky, ini juga sudah ada [investor yang tertarik,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (5/12/2019).
Ia mengatakan, untuk whitewater stadium nilai investasinya diperkirakan kisaran ratusan miliar jika hanya mengandalkan alam terbuka biasa. Tetapi jika ditambah dengan fasilitas pendukung menyerupai stadion sehingga orang bisa menyaksikan maka bisa mencapai Rp1 triliun. Sedangkan untuk snowbird, pihaknya sudah pernah menerima presentasi dari calon investor.
“Kami sempat menanyakan bagaimana dengan panas tinggi jika ingin membangun snowbird ini di Parangtritis atau Samas, ternyata katanya ada alatnya, bagaimana es ini tetap menjadi es [tidak mencair], dia presentasi itu ke saya, ini beda dengan Jepang, kalau di Jepang, memang suhu dingin, peminatnya banyak,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyatakan sepakat dengan ada pembangunan sisi selatan DIY, agar kawasan laut selatan menjadi muka yang banyak dilihat masyarakat luar. Ia tidak menampik bahwa investor sangat dibutuhkan untuk pengembangan kawasan itu karena APBD jelas tidak mungkin kuat. Tetapi, perencanaan investasi harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada investor masuk atau pembangunan di kawasan itu dilakukan secara masif namun justru masyarakatnya masih tertinggal secara ekonomi.
“Masyarakat harus tersejahterakan, misalnya adanya pembukaan gerai di kawasan itu ya sebaiknya merekrut warga sekitar, mereka didesain untuk bisa memenuhi spefisikasi kebutuhan personel di kawasan wisata yang diinvestasikan itu, entah diberikan pelatihan dan ada standarisasinya,” ucap politikus PKS ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Tunggu Revisi LPPDK Paslon Pilkada Bantul sampai Pukul 23.59 WIB Malam Nanti
- Harga Minyakita Meroket di Sejumlah Tempat, Pekan Ini Mendag Panggil Distributor
- Belum 100% Selesai, Lintasan Lari di Stadion Gelora Handayani Retak karena Tanah Gerak
- Festival Sastra Yogyakarta 2024: Siaga Hadapi Perubahan Dunia Sastra
- Libur Akhir Tahun, Dishub Sleman Siapkan Skema Rekayasa Arus Lalu Lintas
Advertisement
Advertisement