Advertisement

Promo November

Penggunaan Ring Road Monjali untuk Tol Jogja-Solo Ternyata Diusulkan Sultan, Ini Pertimbangannya

Sunartono
Kamis, 19 Desember 2019 - 16:07 WIB
Budi Cahyana
Penggunaan Ring Road Monjali untuk Tol Jogja-Solo Ternyata Diusulkan Sultan, Ini Pertimbangannya Ilustrasi jalan tol. - JIBI/Solopos/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perubahan desain tol Jogja-Solo dari semula melayang (elevated) di sepanjang atas Ring Road menjadi di bawah seperti jalan biasa (at grade) sepanjang dua kilometer begitu memasuki kawanan Monumen Jogja Kembali (Monjali) ternyata diusulkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

HB X mengusulkan perubahan tersebut karena Perempatan Monjali merupakan Sumbu Imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Pantai Selatan. Sultan tak mempersoalkan penggunaan sebagian ruas Ring Road untuk jalan tol demi menyelamatkan estetika garis imajiner Jogja.

Advertisement

Sultan mengatakan Pemda DIY yang mengusulkan ke Pemerintah Pusat mengenai perubahan di kawasan Monjali.

“Karena [kawasan Monjali] itu sumbu imajiner,” ujar dia di Kepatihan, Kamis (19/12/2019).

Sultan mengapresiasi Pemerintah Pusat yang sudah menyetujui usulan tersebut sehingga desain tol bisa segera diubah

“Saya [yang mengusulkan ke Kementerian PUPR], kalau mau, kalau enggak ya enggak jadi [dibangun tol] dan [Pemerintah Pusat] mau untuk diubah [desain] ya sudah, enggak ada masalah,” katanya.

Sumbu imajiner adalah filosofi tata rang DIY yang membujur dari selatan ke utara. Sumbu tersebut merupakan gambaran konsep mikrosmos, yaitu alam kehidupan nyata yang menjadi laku peziarahan manusia. Secara paralel dalam konsep makrokosmos ada garis imajiner Selatan – Utara, yaitu Laut Selatan hingga Gunung Merapi.

Di garis tersebut terdapat bebarapa bangunan yang punya makna khusus dalam kepercayaan Jawa.

Panggung Krapyak ke Kraton dan Tugu memberikan gambaran konsep sangkan paraning dumadi  atau dari mana asal manusia dan ke mana arah yang akan dituju. Ini menggambarkan perjalanan manusia dari embrio, lahir, berkembang, mengisi kehidupan, dan pada akhirnya kembali kepada Tuhan.

Sumbu dari Tugu Pal Putih hingga Gunung Merapi, yang sangat penting dalam konsep mikrokosmos DIY, tak boleh terhalang. Garis ini melewati Perempatan Monjali. Kebaradaan tol layang di atas Ring Road di Perempatan Monjali akan mengganggu konsep sumbu imajiner ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement