Tol Jogja-Solo Akan Memakai Ring Road Monjali, Ini Alasan Utamanya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merevisi desain tol Jogja-Solo yang melintas di sepanjang Ring Road Monjali dari semula melayang (elevated) menjadi di bawah seperti jalan biasa (at grade). Pertimbangannya adalah faktor estetika dan keselamatan lalu lintas.
Perubahan konstruksi itu akan berdampak pada semakin banyaknya lahan yang dibebaskan karena panjang jalan tol yang menyusur tanah sekitar dua kilometer, kemungkinan besar memakai jalur Ring Road yang saat ini bebas dipakai pemakai kendaraan.
Advertisement
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Solo Totok Wijayanto mengatakan perubahan desain tol di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali) saat ini masih digodok. Ia belum mendapatkan salinan perubahaan desain karena masih berada di pusat. Menurutnya, ada beberapa pertimbangan perubahan desain itu, antara lain terkait keselamatan lalu lintas.
Selain itu Totok mengaku ada pertimbangan khusus, termasuk dari sisi estetika. Namun, ia enggak menjelaskan detailnya.
“Sebetulnya itu dulu elevated, kemudian ada pertimbangan estetika, pertimbangan ini, diminta untuk diturunkan ya kami turunkan, sebetulnya itu estetika, utamanya estetika. Saya belum tahu persisnya, tetapi biasanya orang Jogja yang lebih paham soal ini, biasanya lebih istimewa daerah tertentu yang memang kuat,” katanya melalui sambungan telepon, Rabu (18/12/2019).
Kawasan Monjali merupakan salah satu titik garis imajiner Jogja yang dimulai dari Gunung Merapi, Tugu Pal Putih, Panggung Krapyak, Kraton hingga Laut Selatan.
“Saya tidak persisnya, orang Jogja lebih paham,” ujar Totok lagi.
Ia memastikan titik yang batal elevated di wilayah DIY hanya kawasan simpang empat Monjali, sedangkan yang lain masih sesuai perencanaan. Menurutnya dengan batalnya konstruksi melayang, lebih banyak tanah milik warga yang harus dibebaskan.
Totok mengumpamakan desain elevated hanya butuh hanya tanah 10 meter, sedangkan at grade bertambah jadi 20 meter.
“Solusinya jadi at grade, akan diperlebar, gambar masih didesain, gambar desain sempurnanya kami belum lihat, mungkin pekan depan desainnya bisa kami peroleh. Mungkin menambah pembebasan lahan, kalau di situ awalnya sedikit-sedikit, cuma begitu at grade karena akan diperlebar, dulunya kena 10 meter mungkin jadi 20 meter, seperti itu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement