Advertisement
BPBD Gunungkidul Mulai Petakan Dampak Kekeringan di Musim Kemarau Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul mulai memetakan wilayah terdampak kekeringan akibat musim kemarau di tahun ini. Untuk bantuan air bersih sudah menyiapkan sebanyak 1.500 tangki yang siap didistribusikan ke Masyarakat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, hingga sekarang belum ada permintaan secara resmi berkaitan dengan bantuan air bersih. Hal ini terjadi karena dampak dari kemarau basah sehingga pelaksanaan droping tidak seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
“Tetap kami sediakan karena sudah dipersiapkan bantuan sebanyak 1.500 tangki yang siap diberikan ke warga yang membutuhkan,” kata Sumadi kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).
Meski demikian, ia mengakui sudah melakukan koordinasi dengan kapanewon berkaitan dengan potensi dampak dari kekeringan yang terjadi di tahun ini. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu kiriman peta dampak kekeringan di setiap kapanewon.
“Kalau tahun lalu ada 13 kapanewon yang meminta bantuan air bersih ke BPBD,” ungkapnya.
Menurut dia, data ini nantinya menjadi salah satu dasar untuk penyaluran bantuan air bersih ke Masyarakat. Selain itu, proses pengiriman juga diwajibkan menyertakan surat resmi dari pemerintah kalurahan setempat.
“Mudah-mudahan pendataan bisa cepat selesai sehingga ada kepastian berkaitan dengan potensi dampak kekeringan di Gunungkidul. Setelah data ini ada, bisa dilakukan penyaluran bantuan ke warga yang membutuhkan,” katanya.
BACA JUGA: Konsumsi BBM Bersubsidi untuk Nelayan Gunungkidul Terus Meningkat
Sebelumnya, Panewu Tepus, Subiantoro mengatakan, sama seperti dengan rencana kegiatan di tahun-tahun sebelumnya, untuk 2025 juga ada alokasi penyaluran bantuan air bersih ke Masyarakat. Pada tahun ini dialokasikan sebesar Rp76,5 juta dan siap untuk memasok kebutuhan air bagi warga yang membutuhkan.
“Masih menunggu data calon penerimanya. Mudah-mudahan mulai Senin [21/7/2025] sudah bisa disalurkan ke Masyarakat yang membutuhkan,” kata Subiantoro saat dihubungi Kamis (17/7/2025).
Meski demikian, ia mengakui tidak semua kalurahan dapat dibantu melalui anggaran droping milik pemerintah kapanewon. Pasalnya, dari lima kalurahan di Tepus, Subiantoro memastikan hanya menyalurkan bantuan bagi warga di Kalurahan Sidoharjo, Purwodadi dan Tepus.
“Untuk Giripanggung dan Sumberwungu nantinya bantuan air bersih ditangani oleh BPBD. Ini dilakukan karena anggaran terbatas dan biar efektif sehingga tidak ada bantuan yang dobel,” katanya.
Kepala Jawatan Sosial Girisubo, Giyatno mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap dampak kemarau di tahun ini. “Sudah kami petakan dan akan memberikan bantuan air bersih ke empat kalurahan terdiri dari Songbanyu, Pucung, Jerukwudel dan Nglindur,” kata Giyatno.
Dia menjelaskan, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,6 juta untuk membantu kebutuhan air bersih ke Masyarakat. Adapun proses penyaluran sudah dimulai minggu ini dengan sasaran warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.
“Sudah ada permintaan dari kalurahan. Jadi, kami putuskan menyalurkan bantuan air bersih dengan menggandeng jasa tangki air,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Jumat 18 Juli 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Jumat 18 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal Bus DAMRI Semarang-Jogja PP, Jumat 18 Juli 2025
- Layanan SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini (18/7/2025), Cek Lokasi dan Jamnya
- Jadwal KRL dari Solo ke Jogja Hari Ini Jumat (18/7/2025)
Advertisement
Advertisement