Advertisement

Potensi Gempa di Pantai Selatan Tinggi, Ini Penjelasan BMKG DIY

Newswire
Kamis, 09 Januari 2020 - 19:37 WIB
Bhekti Suryani
Potensi Gempa di Pantai Selatan Tinggi, Ini Penjelasan BMKG DIY Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Wilayah pantai selatan Jawa disebut memiliki kerawanan gempa yang tinggi.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, di wilayah pengamatan PGR VII periode 27 Desember 2019 sampai 2 Januari 2020, tercatat ada tujuh kali gempa bumi.

Advertisement

Sebanyak tujuh gempa bumi tersebut terjadi di sejumlah area di Jawa Timur hingga DIY dengan rentang magnitudo 2,8 - 3,9.

Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto menjelaskan, data tersebut diperbarui pada Jumat, setiap pekannya.

Dari pengalaman gempa 2006, masyarakat harus mewaspadai potensi gempa bumi, yang muncul dari sesar Opak.

"Potensi kegempaan di kawasan pantai Selatan Jawa memang tinggi. [Potensi] tsunami juga," ungkapnya, kepada SuaraJogja.id, Kamis (9/1/2020).

Sedikitnya ada dua sumber gempa di wilayah Selatan Jawa. Yaitu aktivitas pergerakan dua lempeng besar dunia; Indo-Australia dan Euro Asia, pada daerah subduksi yang terletak 200 kilometer dari pantai selatan Jawa. Lempeng itu membentang dari selatan Sumatera sampai dengan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pergerakannya, lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Euro-Asia. Hanya saja ukurannya berbeda-beda di setiap wilayah.

"Untuk DIY, kedua lempeng saling menyusup dengan ukuran rata-rata 44 milimeter per tahun. Akibat pergerakan itu, jika energi sudah tidak bisa ditahan maka akan dilepaskan. Sehingga menimbulkan tsunami. Seperti kejadian di Pangandaran beberapa waktu lalu," kata dia.

Berdasar analisis, pada titik pertemuan dua lempengan tadi, terdapat potensi gempa megathrust yang terjadi, dengan kekuatan mencapai 8,5 Magnitudo.

"Dengan kekuatan gempa sebesar itu, diperkirakan dapat memicu tsunami hingga ketinggian 10 meter. Akan tiba di daratan dalam kurun waktu setengah jam," ungkapnya.

Agus menambahkan, selain aktivitas dua lempengan tadi, potensi megathrust juga disebabkan adanya sesar gempa di Opak, dan beberapa sesar lokal lain di daerah sekitarnya.

Secara teori, keberadaan sesar ini dapat menimbulkan gempa berkekuatan magnitudo 5,5-6 di daratan.

"Kejadian gempa memang belum bisa diprediksi, di negara maju sekalipun. Tapi sudah ada upaya untuk itu. Di DIY juga ada kegiatan prekursor gempa tapi masih sebatas kajian internal," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement