Advertisement

Diperlakukan Tak Manusiawi, Belasan Siswa Kulonprogo Kabur saat PKL di Kapal

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 11 Januari 2020 - 15:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Diperlakukan Tak Manusiawi, Belasan Siswa Kulonprogo Kabur saat PKL di Kapal Ilustrasi kapal. - Wikipedia

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Sebanyak 15 siswa SMK 1 Temon atau SMK Kelautan, Kecamatan Temon, Kulonprogo yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kapal Motor (KM) RJ 01 dan KM VA 2 yang tengah bersandar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Poumako, Timika, Papua, dikabarkan kabur meninggalkan kapal. Diduga mereka melarikan diri karena tak tahan dengan perlakuan ABK.

Dari informasi yang diperoleh Harian Jogja, total siswa yang ikut PKL sebanyak 16 orang. Siswa dari jurusan nautika kapal dan teknika kapal itu mengikuti PKL dengan berangkat dari Pelabuhan Juwana Pati menuju Timika, pada 27 Desember 2019.

Advertisement

Selama perjalanan mereka dipekerjakan seperti ABK lainnya. Sesampainya di Timika pada Selasa (7/1/2020), sebanyak 15 siswa melarikan diri. Satu orang masih bertahan. Adapun siswa yang kabur itu sementara ditampung di Sekretariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Timika.

Kepala Sekolah SMK Kelautan Fauzi Rokhman saat dikonfirmasi wartawan membenarkan hal tersebut. Namun menyoal dugaan perlakuan tak manusiawi dari kru kapal terhadap anak didiknya, Fauzi belum bisa memastikan.

Sebab, lanjutnya jika memang terdapat tindakan yang menjurus ke penganiayaan, seharusnya seluruh siswa bakal melarikan diri, sedangkan fakta di lapangan masih menyisakan satu siswa yang bertahan.

"Informasi motif kaburnya masih simpang siur, ada yang bilang karena perlakuan ABK, tapi kenapa masih ada satu siswa bertahan, itu yang masih jadi pertanyaan," ujarnya Sabtu (11/1/2020).

Fauzi mengatakan pihaknya intens berkomunikasi baik dengan siswa yang bersangkutan maupun kru kapal. Komunikasi juga dilakukan dengan KKJB Timika. "Kondisi anak-anak baik kok, kebetulan ada alumni kami yang bertugas sebagai TNI di sana, dan ngasih kabar kalau siswa kami baik-baik saja," ungkapnya.

Rencananya pada Sabtu siang ini, dirinya dan sejumlah guru akan terbang ke Timika untuk melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait. Untuk kemudian mengambil langkah lanjutan apakah siswa diminta meneruskan PKL atau dipulangkan.

"Kemarin itu rencananya Senin, tapi pihak kapal inginnya sesegera mungkin karena harus melanjutkan perjalanan, dan Alhamdulillah hari Sabtu kami dapat tiket penerbangan ke sana, informasi selanjutnya nanti akan kami kabari," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement