Advertisement

Dua Pekan, DLH Sleman Terima 15 Permintaan Pemangkasan Pohon

Hafit Yudi Suprobo
Senin, 13 Januari 2020 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Dua Pekan, DLH Sleman Terima 15 Permintaan Pemangkasan Pohon Pohon beringin yang berada di Jalan Kaliurang Km. 8, Ngabean Kulon, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Senin (13/1/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Selama dua pekan bulan ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman menerima 15 laporan dan permohonan pemangkasan pohon. Terbaru adalah permintaan masyarakat terkait dengan pemangkasan pohon beringin besar yang berada di Jalan Kaliurang Km. 8, Ngabean Kulon, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman Junaidi mengatakan laporan mengenai rimbunnya pohon sendiri sudah masuk ke DLH Sleman sejak lima hari yang lalu. Rencananya, personelnya akan memangkas pohon tersebut pada Sabtu (18/1/2020) mendatang.

Advertisement

“Masyarakat diharapkan hati-hati saat dilakukan pelaksanaan pengurangan dahan pohon. Pemotongan juga akan mengambil hari Sabtu pada pagi hari mengantisipasi belum banyak kendaraan bermotor yang lewat,” kata dia kepada Harianjogja.com, Senin (13/1/2020).

Disinggung soal permintaan warga, dia mengaku pemangkasan pohon hampir merata di setiap kecamatan di Sleman. Beberapa di antaranya di Kecamatan Prambanan sampai dengan Jalan Kabupaten di Nogotirto, Gamping, Sleman, serta di daerah Kecamatan Godean.

Selama ini, imbuh dia, DLH acap terkendala saat memangkas dahan pohon. Pasalnya, petugas lapangan yang ia punya kebanyakan masih berstatus sebagai pekerja harian lepas (PLH). "Jadi kami tidak bisa serta merta melakukan pemotongan dahan, karena terbatasnya petugas. Beruntung, tahun lalu kami mendapatkan tambahan satu unit kendaraan sky lift," ucap Junaidi.

Danis, 26, seorang pekerja bisnis rintisan yang sehari-hari melewati Jalan Kaliurang juga waswas dengan kondisi pohon beringin di Jalan Kaliurang Km. 8 tersebut. Namun, ia tidak setuju jika pohon tersebut harus ditebang. "Jangan ditebang habis dikurangi saja, karena bagaimanapun itu penting sebagai perindang jalan, dan sebagai penetral polusi di jalan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement