Advertisement

Puncak Musim Hujan di Jawa Februari-Maret, Ini yang Diprediksi Terjadi di DIY

Newswire
Sabtu, 01 Februari 2020 - 23:07 WIB
Nina Atmasari
Puncak Musim Hujan di Jawa Februari-Maret, Ini yang Diprediksi Terjadi di DIY Ilustrasi. - Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement


Harianjogja.com, JOGJA -- Wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Februari dan Maret. Namun pada saat yang bersamaan, sebagian wilayah lain justru berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan.

Dalam prakiraan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 99% wilayah Zona Musim di Indonesia telah memasuki musim hujan. Hal itu berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan dan perkembangan musim hujan hingga pertengahan Januari 2020. Wilayah yang belum memasuki musim hujan terdapat di sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan prakiraan hujan dasarian BMKG, terdapat indikasi munculnya penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua pada awal Februari.

"Berdasarkan prakiraan curah hujan harian BMKG, hujan dengan intensitas tinggi pada periode 31 Januari - 5 Februari berpotensi terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2020).

Dwikorita memperingatkan masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir pada periode hujan tinggi selama Februari - Maret 2020. Daerah yang diminta waspada banjir adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

Sedangkan wilayah yang berpotensi cukup tinggi mengalami banjir antara lain:
-Provinsi Banten (Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak)
-Provinsi DKI Jakarta
-Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang)
-Provinsi Jawa Tengah (Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo)
-Provinsi DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman)
-Provinsi Jawa Timur (Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung)
-Provinsi Sulawesi Selatan (Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Makassar, Palopo, Pare pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajenen Kepulauan, Pinrang, Sidenrang Rappang, Takalar, Toraja Utara, Wajo)
-Provinsi Sulawesi Tengah (Sigi), Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara)
-Provinsi Papua (Deiyai, Mamberamo Raya, Nabire, Dogiyai, Mimika, Mamberamo Tengah, Keerom, Paniai)

Selain itu, gelombang setinggi 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Samudra Hindia selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Pada saat bersamaan pada Februari, beberapa wilayah justru diprakirakan mengalami curah hujan rendah seperti di Aceh Timur, Sumatra Utara bagian Timur, dan Riau. Wilayah-wilayah tersebut perlu mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan/lahan (karhutla).

"Hingga 30 Januari 2020, hotspot terbanyak terpantau di wilayah Riau dengan jumlah 117 titik. Potensi karhutla di wilayah Pesisir Timur Sumatera tersebut tidak terkait dan tidak terpengaruh oleh kebakaran hutan di Australi," terang Dwikorita.

Meskipun kondisi iklim tahun 2020 diprakirakan mendekati pola normalnya, BMKG tetap mengharapkan kementerian/lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang PP

Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang PP

Jogjapolitan | 12 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lagi, Seorang Pendaki WNA Terjatuh di Gunung Rinjani

News
| Sabtu, 28 Juni 2025, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement