Advertisement

Ayah dan Anak Meninggal di Jalan Samas, Ini Kata Polisi soal Dugaan Keterlibatan Mobil BPBD Bantul

Ujang Hasanudin
Sabtu, 01 Februari 2020 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Ayah dan Anak Meninggal di Jalan Samas, Ini Kata Polisi soal Dugaan Keterlibatan Mobil BPBD Bantul Ilustrasi kecelakaan - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kecelakaan di Jalan Samas Bantul yang menelan dua korban jiwa termasuk balita diduga melibatkan mobil milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Mohammad Arfan Abian, korban kecelakaan di Jalan Samas tepatnya di Dusun Tempel, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul pada Rabu, 29 Januari lalu, yang diduga melibatkan mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, akhirnya meninggal dunia.

Advertisement

Anak usia 3,5 tahun itu meninggal pada Jumat, 31 Januari lalu setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Arfan dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul selama dua hari, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Islam Klaten. Ia mengalami luka patah tulang leher, kaki kiri dan cedera kepala. “Meninggalnya sekitar pukul 14.30 WIB,” kata Fitria Sisca Dewi, 31, bibi dari almarhum Arfan saat ditemui di kediamannya di Dusun Ngimbang, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Sabtu (1/2/2020).

Arfan merupakan anak dari Odi Risnanda, 29, yang meninggal dunia lebih dulu dalam kecelakaan tersebut. Odi meninggal di lokasi kejadian setelah kecelakaan sekitar pukul 14.30 WIB dengan luka cedera kepala cukup berat. Saat itu Arfan dibonceng ayahnya di depan. “Tidak menyangka akhirnya adik Arfan menyusul ayahnya,” kata Sisca, yang merupakan kakak kandung dari Odi Risnanda.

Sisca mengaku keluarga mendapat informasi kecelakaan adik dan keponakannya tersebut selepas asar dari tetangga yang mengetahui lewat media sosial.

Sisca tidak tahu pasti penyebab kecelakaan tersebut apakah karena kecelakaan tunggal dan membentur tiang listrik, diserempet mobil milik BPBD Bantul, atau karena terserempet bus pariwisata. “Tapi kata penyidik polisi waktu di rumah sakit ada kaitannya dengan mobil BPBD,” kata dia. Namun pihaknya sampai saat ini belum mendapat penjelasan lebih lanjut dari polisi.

Wahyu Suprayogi juga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak dan cucunya tersebut, tetapi ia ingin ada kejelasan terkait dengan penyebab kecelakaan. Sampai Odi dan Arfan dimakamkan kemarin, belum ada pihak-pihak terlibat dalam kecelakaan mendatangi rumah duka untuk sekadar menyampaikan ungkapan belasungkawa.

Bahkan biaya rumah sakit dalam proses pengobatan cucunya selama dua hari mengandalkan uang pribadi.

Penyelidikan Polisi

Sementara itu Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Bantul, Iptu Maryono mengatakan sampai Sabtu siang pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut.

Polisi sudah menggali keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, termasuk pihak-pihak yang berada di lokasi, salah satunya pengemudi pikap milik BPBD Bantul. Namun polisi belum bisa menyimpulkan dan masih butuh keterangan saksi tambahan.

Terkait dengan informasi keterlibatan pikap BPBD, kata Maryono, memang ada saksi yang bilang bahwa korban jatuh setelah pikap BPBD itu melintas di lokasi kejadian.

Namun saksi tersebut tidak menyaksikan langsung adanya benturan antara kendaraan milik BPBD dengan sepeda motor korban. “Saksi hanya berasumsi bahwa mobil BPBD yang menyenggol motor,” kata dia. Mobil BPBD bernomor polisi AB 8117 UB itu berhenti karena ingin menolong korban.

Pihaknya juga tengah mendalami goresan di mobil BPBD. Maryono menyatakan polisi hanya butuh bukti kuat penyebab kecelakaan dan tidak melihat siapa yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggelar perkara untuk membuktikan penyebab kecelakaan. “Kami Cuma ingin mengetahui fakta sebenarnya,” ujar dia.

Sebelumnya dari BPBD Bantul sudah membantah keterlibatan kednaraan orange dalam kecelakaan yang menewaskan bapak dan anak tersebut. “Itu [pikap] berhenti karena mau menolong, tapi ada saksi bilang korban terkapar setelah lewat mobil orangesehingga saksi berasumsi yang menyenggol adalah mobil orange,” kata Komandan Satgas PBK BPBD Bantul, Muhammad Kamdani.

Kamdani mengaku sudah menanyakan langsung pada pengemudi pikap dan tidak merasa menyenggol motor. Namun demikian ia menyerahkan kasus tersebut pada kepolisian. Pihaknya juga mengaku sudah memberikan keterangan pada polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto

News
| Selasa, 23 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement