Advertisement
Jembatan Kretek 2 dan JJLS Penghubung Bantul-Gunungkidul Dibangun Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) akan melanjutkan pembangunan sejumlah infastruktur yang masuk dalam program strategis nasional di DIY, di antaranya adalah pembangunan Jembatan Kretek 2 dan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) penghubung Bantul dan Gunungkidul.
Kepala Balai Besar Pelasana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII, Direktorat Jenderal Bina Marga Kemen PUPR, Achmad Cahyadi, mengatakan pemeritah sedang fokus percepatan pembangunan infrastruktur besar-besaran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi, mendekatkan usaha mikro kecil menengah dengan pangsa pasar, serta menunjang pengembangan destinasi wisata.
Advertisement
Salah satunya dengan melanjutkan pembangunan sepanjang kawasan pantai selatan (Pansela) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di selatan Jawa.
Proyek pansela, kata dia, merupakan pembangunan jangka menengah yang jadi perioritas pemerintah yang sudah dcanangkan sejak 2004 dan memang dibangun untuk menghlangkan kesenjangan antara wilayah Jawa bagian utara tengah dan selatan.
Khusus wilayah Bantul tahun ini disiapkan dua proyek pembangunan jembatan Kretek 2 dengan total anggaran Rp390 miliar dan pembangunan Jalan Kretek Bantul-Girijati Gunungkidul (JJLS) senilai Rp290 miliar, “Sudah disiapkan lelang tahun ini dengan sistem multiyears. Semoga 2021-2022 bisa diselesaikan,” kata Cahyadi, dalam peresmian Jalan Klodran-Batas Kota Bantul, Rabu (29/1/2020).
Sebelumnya, jembatan Kretek 2 direncanakan tahun lalu, namun dengan alasan masih dalam evaluasi ketahanan bencana sehingga tertunda. Pada akhir Oktober 2018 lalu, Cahyadi mengatakan bahwa anggaran Jembatan Kretek 2 sudah siap dan sudah bisa dilelangkan. Namun setelah terjadi peristiwa gema dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu, membuatnya perlu mengevaluasi ulang.
“Gempa di Palu menjadi masukan lagi bagi kami untuk mengevaluasi kembali apakah desain yang kita siapkan itu tahan terhadap gempa atau tidak,” kata Cahyadi, kepada Harian Jogja, saat meresmikan jembatan gantung Nambangan, Pundong, saat itu.
Menurut Cahyadi, alasan evaluasi desain jembatan Kretek Dua, karena wilayah tersebut juga salah satu lokasi yang rawan bencana gempa dan tsunami, serta adanya perubahan palung Sungai Opak, sehingga perlu dievaluasi lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement