Advertisement
PILKADA SLEMAN--Satu Calon PPK Diduga Sempat Berafiliasi pada Parpol

Advertisement
SLEMAN--Dari total 326 orang yang mendaftar sebagai calon panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang akan bertugas selama Pilkada Sleman mendatang, tercatat ada 300 yang dinyatakan lolos administrasi dan sudah mengikuti tes tulis, Kamis (30/1). Dari jumlah itu, nantinya KPU Sleman hanya mengambil 186 di antaranya untuk maju ke tahap tes wawancara yang digelar pada 8-10 Februari.
Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengaku menemukan satu nama calon panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang diduga sempat menjadi anggota partai politik (parpol). Hal tersebut diketahui saat pihaknya meminta tanggapan dari masyarakat terkait calon PPK.
Advertisement
Dia mengatakan memang terbukti peserta yang diduga terafiliasi Parpol lolos dalam seleksi tertulis, yang bersangkutan akan dimintai keterangan lebih lanjut. Pasalnya, ada peraturan jika petugas PPK minimal lima tahun terakhir tidak terafiliasi dengan parpol. "Peserta PPK sudah terlepas dari Parpol. Nanti kalau memang dia lolos ke seleksi wawancara, akan kita mintai tanggapan kepada yang bersangkutan," ucap dia, Jumat (31/1/2020).
Divisi Sumber Daya Manusia Sosialisasi Partisipasi Masyarakat KPU Sleman, Aswino menjelaskan jika peserta akan mengerjakan soal sebanyak 14 lembar berupa pilihan ganda. "Terdiri dari 100 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 90 menit," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement