Advertisement
Cerita Lurah tentang Saluran Irigasi Glagahan, Arus Aman tapi Sudah Tiga Kali Ditemukan Mayat
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Penemuan korban hanyut yang berada di aliran Sungai Daerah Irigasi (DI) Kebonangan-Glagahan pada Sabtu (29/2/2020) bukanlah yang pertama. Lurah Triharjo Suwardi menyebut setidaknya, sudah tiga kali terjadi kasus penemuan korban hanyut di sungai setempat.
"Saat kejadian memang saya tidak di rumah, tapi saya mendapat kabar bahwa ada orang hilang yang tak kunjung pulang ke rumah. Diduganya hanyut di sekitar aliran sungai DI Kebonangan-Glagahan. Peristiwa seperti itu sebelumnya sudah pernah terjadi, tetapi jaraknya cukup lama, ada sekitar tiga kejadian seperti itu [korban hanyut]," ungkap Suwardi, ditemui SuaraJogja.id di kediamannya, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Sabtu (29/2/2020).
Advertisement
Pihaknya menjelaskan, pada 2018 lalu warga Triharjo juga menemukan jasad di sekitar aliran sungai. Rata-rata korban yang ditemukan diduga dalam keadaan kalut dan tak diawasi keluarganya.
"Peristiwa seperti ini bisa jadi karena orang-orang memiliki masalah, lalu pikiran kacau dan juga tidak diawasi oleh kerabat dekat, sehingga karena pikiran tersebut, korban memilih menceburkan diri ke sungai. Rata-rata, korban itu diketahui hilang saat keadaan gelap," terangnya.
Disinggung terkait keamanan di pinggir sungai, Suwardi menjelaskan bahwa keadaan sungai sendiri tidak membahayakan. Masyarakat juga memahami kapan volume air naik dan harus lebih waspada.
"Sungai ini termasuk aman, tidak ada batu-batuan seperti sungai pada umumnya. Namun, saat hujan deras atau beberapa pintu air Bendungan seperti Ngencar atau Kamijoro dibuka, menjadi lebih deras," katanya.
Atas kejadian tersebut, Suwardi mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga keluarga ketika memiliki masalah, spalagi ketika salah seorang keluarga memiliki pikiran kacau.
"Kami imbau agar masyarakat ini bisa mengawasi. Jika ada satu orang dalam keluarga sedang memendam masalah, dijaga dan diawasi, sehingga kejadian seperti ini tak lagi terulang," ungkapnya.
Sebelumya diberitakan, seorang warga Dusun Ciren RT 4, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Bantul ditemukan hanyut dalam keadaan meninggal di Sungai Glagahan, Sabtu (29/2/2020). Korban, yang diketahui bernama Ngajinah (41), tewas setelah pamit untuk berjalan-jalan sekitar pukul 05.00 WIB.
Ia diduga menceburkan diri karena depresi, sakit ginjal yang ia derita tak kunjung sembuh.
Korban ditemukan sekitar pukul 15.40 WIB. Jarak antara lokasi ia jatuh dan penemuan jasad diperkirakan sekitar 2 km. Saat ini korban telah dibawa ke rumah duka dan segera disemayamkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement