Advertisement
Cerita di Balik Jatuhnya Penumpang Jip Lava Tour Merapi karena Sopir Sembrono

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebuah video yang memperlihatkan terhempasnya penumpang jip di kawasan Lava Tour Merapi beredar luas di masyarakat. Sopir jip yang melakukan tindakan sembrono tersebut sudah diberi sanksi tegas.
Video berdurasi enam detik tersebut menunjukkan iring-iringan rombongan wisatawan melewati jalan yang sedikit menanjak. Jip yang berada di depan berhenti sesaat untuk pengambilan dokumentasi. Jip tersebut berisi lima penumpang termasuk sopir. Tiga penumpang berdiri dan seeorang lainnya duduk di samping sopir.
Advertisement
Saat akan kembali melajukan jipnya, sang sopir langsung tancap gas sehingga roda bagian depan terangkat. Nahas, penumpang yang berdiri di belakang pojok kiri terpelanting ke aspal. Benturan keras di bagian kepala membuat dia tergeletak di jalan.
Sebelumnya, tangan kiri penumpang tersebut sempat melambai. Peristiwa itu terjadi karena tidak ada aba-aba dari sopir yang langsung tancap gas sementara penumpang itu hanya berpegangan dengan satu tangan. Penumpang yang bersebelahan dengan korban hanya terperenyak dalam jip, tidak sampai terjatuh ke aspal.
Sekretaris Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Heribertus Indiantara mengakui peristiwa itu terjadi di sebuah trayek Lava Tour Merapi, tepatnya di deket ojek wisata The Lost World, Petung yang berdekatan dengan jembatan Kali Opak tidak jauh dari Kopi Merapi.
“Kejadiannya sudah agak lama [pekan lalu]. Siang kejadian, malamnya driver langsung saya bawa ke Polsek Cangkringan dan paginya ke Polres Sleman. Proses selanjutnya saya serahkan ke Polres,” katanya saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (8/3/2020).
Setelah mendengar kejadian itu, ia meminta ketua komunitas untuk mengecek dan melihat langsung kondisi penumpang yang jatuh tersebut. Penumpang tersebut tidak mengalami luka parah.
“Sehat walafiat karena setelah itu bisa langsung melanjutkan perjalanan menyusuri trayek lava tour. Saya minta bukti ketua komunitas berfoto bersama korban,” katanya.
Menurut Heri, asosiasi sebenarnya sudah sering mengingatkan agar seluruh operator meningkatkan safety driving. Bahkan tahun lalu, katanya, asosiasi bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Polres Sleman, dan IOF juga memberikan pendidikan dan pelatihan bagi semua sopir jip.
“Pemeriksaan rutin dilakukan dua bulan sekali yang dipimpin langsung oleh Dishub, bersama Polres dan Dinas terkait lainnya. Itu sudah sering dilakukan. Nah, jatuhnya penumpang pekan lalu murni human error.”
Kepala Dispar Sleman Sudarningsih mengatakan setelah insiden itu, jip sudah ditahan dan komunitas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sleman. Sang sopir yang ceroboh, kata Ning, dihukum selama satu bulan tidak boleh mengemudikan jip dan mendapatkan pengawasan dari komunitas dan AJWLM. “Artinya enggak ada penghasilan selama satu bulan meskipun setiap hari dia harus berangkat ke basecamp,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkes Laporkan 80 Persen Produk Kesehatan Indonesia Produk Impor
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Festival Sastra Yogyakarta 2025 Hadirkan Sayembara Puisi untuk Rayakan Semangat Rampak
- Soal Status Tersangka di Kasus Mbah Tupon, Ini Penjelasan Kuasa Hukum Ahmadi
- Pajak Lima Tahunan Kendaraan Bermotor Bisa Dilayani di Samsat Desa di Gunungkidul, Berikut Jadwalnya
- Panjang Drainase di JJLS Kelok 23 Ditambah, Rest Area Disiapkan
- Aksi Pecah Kaca Mobil Terjadi di Kulonprogo, Uang Jutaaan Rupiah hingga Sertifikat Tanah Hilang
Advertisement
Advertisement